Pontianak (Antara Kalbar) - Tiga guru dari Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengikuti program pengembangan guru yang disebut "Executive Class" dari Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa yang digelar di Bogor mulai Senin (4/5) selama lima minggu.

Tiga guru Kubu Raya tersebut, yakni Kardianto dan Iid Marsono dari Kecamatan Kubu dan Kurniawati dari Kuala Mandor B, demikian siaran pers yang diterima Antara dari SGI Dompet Dhuafa, di Bogor, Kamis.

Abdul Khalim selaku manajer program, mengatakan, SGI kembali membuka kelas untuk program pengembangan guru yang bernama program "Executive Class".

"Program ini dimulai Senin (4/5) diikuti oleh 31 peserta yang terjaring dari berbagai daerah di Indonesia. Guru-guru tersebut siap dibina untuk menjadi guru transformatif ala SGI," katanya.

Daerah yang terlibat pada program ini di antaranya Kubu Raya, Nunukan, Medan, Polewali Mandar, Majene, Dompu, Halmahera Utara dan Pandeglang.

Program tersebut merupakan program pembinaan guru dari daerah untuk daerah. Guru yang berasal dari daerah akan dibina selama lima pekan di kampus SGI Bogor, dan manfaatnya untuk sekolah tempat peserta mengajar.

"Sasaran program ini diperuntukkan kepada guru setingkat sekolah dasar," kata Abdul Khalim.

Berbeda dengan program "Professional Class" yang membina anak muda untuk mengabdi di daerah selama satu tahun menjadi guru transformatif, khusus program "Executive Class" diambil dari guru yang telah mengajar minimal dua tahun di daerahnya, dan nantinya akan kembali ke daerah untuk mengembangkan sekolah masing-masing.

Respons yang meningkat dari angkatan sebelumnya, menurut dia, membuat manajemen yakin bahwa program ini dibutuhkan para guru untuk meningkatkan kualitas diri dan sekolahnya. Sehingga komitmen dan kualitas dalam pembinaan akan terus di evaluasi dan ditingkatkan.

"Melihat respons yang meningkat, kami berencana untuk menambah jadwal program di semester berikutnya," kata da lagi.

Menurut dia, antusiasme guru di berbagai daerah mulai meningkat, maka SGI memfasilitasi dengan menambah jadwal program ini di semester berikutnya. "Tentunya dengan melihat evaluasi untuk terus meningkatkan kwalitas pembinaan," ungkapnya.

Pembinaan yang dilakukan tidak hanya sebatas perkuliahan, namun juga pembinaan ruhiyah selama di asrama, mengajar di sekolah mitra serta berbagi dengan sesama. Selain itu, setelah peserta kembali ke daerah, peserta juga akan didampingi selama dua tahun untuk membantu aplikasi keilmuan yang telah didapat.

Program-program yang diluncurkan oleh SGI merupakan bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa untuk membantu meningkatkan kualitas guru di berbagai daerah, yang menjadi tumpuan negeri untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

(N005/T011)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015