Sebanyak 19 guru dari penjuru nusantara di tempatkan di 10 titik. Diantaranya Tasikmalaya Jawa barat, Cianjur Jawa barat, Serang Banten, Manggarai Barat NTT, Meranti Kep. Riau, Nunukan Kaltara, Polewali Mandar Sulbar, Muratara Sumatera Selatan, Kapuas Hulu Kalimantan Barat dan Sawah Besar Jakarta Pusat.
Dari berbagai program yang telah digulirkan oleh Sekolah Guru Indonesia, angkatan ini merupakan angkatan 16 yang di desain berbeda dengan angkatan sebelumnya. Konsen program ini adalah pengembangan sekolah berbasis literasi yang difokuskan pada dua sisi, Sistem Intruksional dan Budaya Sekolah.
Selain itu fokus pengembangan sekolah tersebut, ada beberapa daerah penempatan dengan sub target program yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan daerah penempatan. Di Kapuas Hulu misalnya, daerah penempatan Guru SGI adalah daerah Selimbau.
Kecamatan ini terletak di bantaran danau dan sungai yang cukup luas, sehingga masih banyak daerah yang terisolir akses pendidikannya. Tugas tambahan bagi mereka adalah membuka akses baru dan memfasilitasi anak-anak yang berhenti sekolah karena tidak adanya akses sekolah menengah.
Saidina Ali dan Hamidun, keduanya adalah Guru SGI kelahiran Kalimantan Barat yang khusus ditempatkan di wilayah Kapuas Hulu untuk memberikan pengabdian di daerah mereka.
Senin (8/2) dini hari, keduanya diberangkatkan dari Bogor menuju Kalimantan Barat. Sesampainya di Selimbau, Selasa (9/2), keduanya diterima oleh Camat Selimbau di kantor kecamatan.
"Kami senang ada guru dari Dompet Dhuafa dikirimkan di Engkrengas Kecamatan Selimbau, karena akses pendidikan disana masih minim. Banyak siswa yang putus sekolah dan motivasi masyarakat untuk menyekolahkan anak masih kurang. Semoga bisa memberikan yang terbaik disana," tutur Camat Selimbau Drs Bagong.
SGI sendiri masih terus berbenah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, sehingga inovasi program berbasis kebutuhan masyarakat terus dikembangkan. Amanah dari masyarakat merupakan semangat yang terus mengalir untuk SGI untuk ikut Merawat Indonesia.