Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Wakil Ketua DPRD Melawi, Kluisen meminta sejumlah pihak seperti Diskoperindag Melawi turun langsung ke pasar untuk mengecek keberadaan beras sintetis.
"Walau dari informasi memang keberadaan beras ini baru ditemukan di satu wilayah saja, tapi tidak menutup kemungkinan beras sintetis ini masuk ke Melawi, maka perlu antisipasi dari Perdagangan agar masyarakat juga tidak semakin khawatir," kata Kluisen saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis.
Diskoperindag, kata Kluisen pun diharapkan cepat tanggap dan mengecek ke pedagang beras mengingat beras adalah bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Inspeksi serta pemeriksaan perlu dilakukan agar bisa dipastikan beras tersebut tak beredar di wilayah Melawi.
"Karena terlambat sedikit ditakutkan beras ini ternyata juga ada di wilayah kita. Bagaimanapun beras sintetis yang mengandung plastik sangat berbahaya bila sampai dikonsumsi oleh orang," ucapnya.
Selain soal beras sintetis, Kluisen juga mengingatkan perlu adanya pengecekan pada sejumlah makanan seperti gorengan yang kerap dijual pedagang di sejumlah lokasi. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat berbahaya.
"Mungkin sekali-kali perlu ada inspeksi dari dinas kesehatan soal kandungan pada makanan ini, berbahaya atau tidak kalau dikonsumsi. Soalnya saya lihat terkadang ada yang menggoreng sampai minyak gorengnya kehitaman," paparnya. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Walau dari informasi memang keberadaan beras ini baru ditemukan di satu wilayah saja, tapi tidak menutup kemungkinan beras sintetis ini masuk ke Melawi, maka perlu antisipasi dari Perdagangan agar masyarakat juga tidak semakin khawatir," kata Kluisen saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis.
Diskoperindag, kata Kluisen pun diharapkan cepat tanggap dan mengecek ke pedagang beras mengingat beras adalah bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Inspeksi serta pemeriksaan perlu dilakukan agar bisa dipastikan beras tersebut tak beredar di wilayah Melawi.
"Karena terlambat sedikit ditakutkan beras ini ternyata juga ada di wilayah kita. Bagaimanapun beras sintetis yang mengandung plastik sangat berbahaya bila sampai dikonsumsi oleh orang," ucapnya.
Selain soal beras sintetis, Kluisen juga mengingatkan perlu adanya pengecekan pada sejumlah makanan seperti gorengan yang kerap dijual pedagang di sejumlah lokasi. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat berbahaya.
"Mungkin sekali-kali perlu ada inspeksi dari dinas kesehatan soal kandungan pada makanan ini, berbahaya atau tidak kalau dikonsumsi. Soalnya saya lihat terkadang ada yang menggoreng sampai minyak gorengnya kehitaman," paparnya. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015