Sintang (Antara Kalbar) - Salah seorang figur yang semula siap maju di Pilkada Sintang, YAT Lukman Siberu, akhirnya memutuskan untuk mundur dari bursa. Saat ditemui di Kampus STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, ia secara resmi menyatakan mundur dari pencalonan sebagai bakal calon bupati Sintang.
    "Kepada seluruh masyarakat Sintang, tim dan para simpatisan yang menginginkan adanya perubahan dan mendorong saya untuk maju sebagai bupati Sintang, saya mohon maaf sebesar-besarnya," ucapnya.
    Menurut Lukman, dia mundur bukan karena tidak serius karena selain secara resmi menyatakan siap maju dan sudah sepakat dengan sejumlah partai politik, namun partai politik dimaksud ternyata ingkar janji. "Mau bilang apa, saya bukan pemilik partai. Mari bersama-sama ke depan, kita menentukan pilihan kita. Mari berikan dukungan pada pasangan yang pro rakyat," ajaknya.
    Padahal, ia sudah siap dengan persyaratan dari partai tersebut, namun tiba-tiba partai itu lebih memilih mendukung calon lain. "Untuk itu, saya menyatakan partai ini ingkar janji,” katanya.
    Dia mengatakan, meski di dalam aturan tidak boleh adanya mahar, tapi ternyata ada partai yang meminta mahar dalam jumlah besar. "Saya tidak mau untuk jor-joran pada partai agar bisa mencalonkan diri sebagai bupati, seperti persyaratan pembiayaan yang cukup besar. Sebab nanti akan menghasilkan pemimpin daerah yang buruk," tegasnya.
    Lukman mengaku heran, ada pasangan calon yang didukung oleh banyak partai. Hal itu—kata dia—menjadi tanda tanya baginya. Dia mempertanyakan apakah dukungan partai ini tulus atau ada sesuatu.
    "Saya terbuka saya dan ini sebenarnya sudah menjadi rahasia umum, adanya mahar dari para calon yang diberikan pada partai politik. Sekarang hanya tinggal hati nurani para calon saja, apakah ingin sungguh-sungguh memajukan Sintang atau sekedar meraih kekuasaan yang akhirnya kekuasaan itu disalahgunakan," ucapnya.
    Mengenai proses penjaringan bakal calon bupati Sintang di Partai Gerindra yang telah dia ikuti, dia menyatakan mundur dengan legowo dan memberikan kesempatan pada calon lain seperti Agrianus untuk terus mengikuti proses penjaringan di partai tersebut.     Hanya saja, Lukman berharap, Partai Gerindra dapat mengusung calon Bupati Sintang yang mengikuti mekanisme penjaringan di partai tersebut.
    Jangan sampai Partai Gerindra justru memberikan dukungannya pada calon yang tidak pernah mendaftar sebagai bakal calon di partai ini.
    Dia menegaskan, jika Partai Gerindra justru mengusung pasangan calon yang tidak mengikuti proses penjaringan dari awal di partai tersebut, itu artinya Partai Gerindra bukan partai yang besar.
    "Saya akan meributkannya jika hal itu terjadi. Saya juga minta dalam pilkada ini, berdemokrasilah yang benar. Saya yakin masyarakat Sintang sudah cerdas. Tidak menjamin pasangan calon yang didukung oleh banyak partai akan menang," pungkasnya.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015