Sekadau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sekadau Rupinus menuturkan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan yang mulia karena selain menjadi teladan sekaligus orangtua bagi para siswa di sekolah, di lingkungan masyarakat guru juga kerap dipandang sebagai panutan.
"Guru tidak hanya datang ke sekolah, kemudian mengajar murid-murid, lantas pulang ke rumah setelah jam pelajaran usai. Lebih dari itu, guru umumnya memiliki ikatan emosional dengan para siswa," ujar Rupinus.
Menurut dia, murid-murid itu sangat segan dengan gurunya sehingga kalau di sekolah guru diibaratkan sebagai orangtua para murid.
"Menjadi seorang guru itu merupakan tugas yang mulia dan penuh tanggung jawab. Karenanya, guru mesti mampu memberi contoh yang baik di sekolah dan di masyarakat," ujar Rupinus.
  Dia melanjutkan, di lingkungan tempat tinggal, lebih-lebih di daerah pedalaman, para guru kerap dipandang sebagai orang yang terhormat oleh masyarakat setempat. 
Biasanya masyarakat datang untuk berkonsultasi, kemudian kalau yang Kristen biasanya dijadikan pemimpin umat, kalau musim buah juga sering diberikan buah-buahan.
Ini adalah bentuk penghargaan masyarakat, di berbagai daerah masih sering dijumpai hal seperti ini.
"Untuk itu, segala tindak-tanduk guru baik di dalam maupun diluar sekolah mestilah tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Selain bisa merusak citra guru itu sendiri, yang lebih mengkhawatirkan lagi hal tersebut akan ditiru masyarakat. Makanya saya bilang guru harus bisa memberikan contoh yang baik. Dengan sendirinya panutan itu akan ditiru oleh masyarakat," pungkasnya.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015