Singkawang (Antara Kalbar) - Anggota DPRD beserta relawan Singkawang seperti HMI, IKBS, FKPPI, pemuda pemudi Rawasari membagikan ribuan masker kepada warga yang ada di kota itu, untuk mencegah menyebarnya penyakit ISPA akibat kabut asap yang menyelimuti kota itu.
"Dari DPRD Singkawang, ada 1.000 masker untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat," kata Anggota DPRD Singkawang Hariyanto di Singkawang, Kamis.
Pembagian masker yang berasal dari Dinas Kesehatan Singkawang itu, dibagikan di dua titik, yakni Jl P. Diponegoro dan Singkawang Timur.
Dia menilai, kabut asap yang terjadi di Singkawang sudah semakin pekat. Atas kondisi itu, DPRD tidak menginginkan warga Singkawang terkena dampak dari kabut asap tersebut.
Sehingga, pihaknya berinisiatif untuk membagikan masker tersebut kepada warga untuk digunakan saat sekarang ini.
Sementara Sodi M Idris, Anggota DPRD Singkawang lainnya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan Singkawang yang turut membantu dalam penyaluran masker tersebut.
Jika kondisi kabut asap dirasakan semakin parah, sebaiknya dinas terkait mengambil kebijakan untuk meliburkan anak-anak sekolah, terutama anak TK dan PAUD.
"Karena kondisi kabut asap sekarang ini, sangat rentan dengan saluran pernafasan anak-anak," katanya.
Meski di Singkawang tidak ditemukan hot spot, Pemerintah Daerah jangan sampai terlena. "Pemerintah harus segera mengantisipasi kondisi asap sekarang ini," harapnya.
Dan kalau bisa, lanjutnya, Dinas Kesehatan disarankan untuk menambah stok masker. Karena untuk 1.000 masker saja, tidak sampai setengah jam sudah habis.
"Kami di dewan siap mendukung kalau memang dananya kurang," katanya.
Sementara relawan Singkawang yang dipandu Andi Syarief mengatakan, sebanyak 1.350 masker dibagikan secara gratis di perempatan lampu merah Sekip Lama.
Pihaknya menargetkan 10 ribu masker, karena kondisi kabut asap di Singkawang sudah sangat mengganggu pernafasan.
"Buktinya saya sendiri, mau 'ngomong' saja tenggorokan sudah sakit. Apalagi anak-anak yang memang sangat rentan dengan ISPA," katanya.
Sementara Sekretaris FKPPI Singkawang Gazhali Setia Graha menambahkan, jika kabut asap sudah menjadi kondisi tahunan khususnya di Singkawang. Dan kondisi seperti ini sudah sangat merugikan masyarakat. "Apalagi untuk anak-anak di bawah umur," ujarnya.
(KR-RDO/F003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Dari DPRD Singkawang, ada 1.000 masker untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat," kata Anggota DPRD Singkawang Hariyanto di Singkawang, Kamis.
Pembagian masker yang berasal dari Dinas Kesehatan Singkawang itu, dibagikan di dua titik, yakni Jl P. Diponegoro dan Singkawang Timur.
Dia menilai, kabut asap yang terjadi di Singkawang sudah semakin pekat. Atas kondisi itu, DPRD tidak menginginkan warga Singkawang terkena dampak dari kabut asap tersebut.
Sehingga, pihaknya berinisiatif untuk membagikan masker tersebut kepada warga untuk digunakan saat sekarang ini.
Sementara Sodi M Idris, Anggota DPRD Singkawang lainnya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan Singkawang yang turut membantu dalam penyaluran masker tersebut.
Jika kondisi kabut asap dirasakan semakin parah, sebaiknya dinas terkait mengambil kebijakan untuk meliburkan anak-anak sekolah, terutama anak TK dan PAUD.
"Karena kondisi kabut asap sekarang ini, sangat rentan dengan saluran pernafasan anak-anak," katanya.
Meski di Singkawang tidak ditemukan hot spot, Pemerintah Daerah jangan sampai terlena. "Pemerintah harus segera mengantisipasi kondisi asap sekarang ini," harapnya.
Dan kalau bisa, lanjutnya, Dinas Kesehatan disarankan untuk menambah stok masker. Karena untuk 1.000 masker saja, tidak sampai setengah jam sudah habis.
"Kami di dewan siap mendukung kalau memang dananya kurang," katanya.
Sementara relawan Singkawang yang dipandu Andi Syarief mengatakan, sebanyak 1.350 masker dibagikan secara gratis di perempatan lampu merah Sekip Lama.
Pihaknya menargetkan 10 ribu masker, karena kondisi kabut asap di Singkawang sudah sangat mengganggu pernafasan.
"Buktinya saya sendiri, mau 'ngomong' saja tenggorokan sudah sakit. Apalagi anak-anak yang memang sangat rentan dengan ISPA," katanya.
Sementara Sekretaris FKPPI Singkawang Gazhali Setia Graha menambahkan, jika kabut asap sudah menjadi kondisi tahunan khususnya di Singkawang. Dan kondisi seperti ini sudah sangat merugikan masyarakat. "Apalagi untuk anak-anak di bawah umur," ujarnya.
(KR-RDO/F003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015