Sekadau (Antara Kalbar) - Puskesmas Kesehatan Jiwa di Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir rupanya sudah dikenal di tingkat nasional mengingat sangat minim layanan kesehatan serupa yang dibangun di wilayah kabupaten.
    Hal tersebut merupakan komitmen yang sudah lama digaungkan oleh Pemkab Sekadau. Meski sudah dikenal luas, fasilitas tersebut masih butuh banyak sentuhan.
    "Saya merasa Kabupaten Sekadau ini mempunyai komitmen yang besar dan kuat untuk peningkatan pelayanan kesehatan jiwa. Tidak banyak kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Barat ini bisa punya komitmen yang kuat seperti Sekadau. Dan komitmen itu dibuktikan dengan membangun Puskesmas perawatan jiwa, dan itu gaungnya sudah sampai di tingkat nasional, itu sangat luar biasa," ujar Direktur RSJ Daerah Sungai Bangkong Kalbar, dr. Fery Safariadi saat berkunjung ke Sekadau.
    Menurut dia, melihat potensi dan efektivitasnya, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Sungai Bangkong Provinsi Kalimantan Barat akan menjalin jejaring atau kerja sama dengan Puskesmas Selalong. Jejaring tersebut dalam bidang penatalaksanaan dan penguatan kader kesehatan jiwa, perawat Community Mental Healthy Nursing (CMHN) dan Dokter GP plus.
   Puskesmas kesehatan jiwa Selalong, dibicarakan di tingkat nasional setiap kali ia mengikuti pertemuan di Kementerian Kesehatan. Karena itulah RSJ Sungai Bangkong berkeinginan untuk membangun jaringan pelayanan kesehatan jiwa dengan Puskesmas Selalong.
    "Kami ingin membangun jaringan pelayanan kesehatan jiwa dengan Sekadau, agar upaya penanganan masalah kejiwaan lebih kuat, dan dengan terbangunnya jaringan kerjasama yang intens, akses untuk menjangkau masyarakat dapat lebih dalam. Hal ini bisa menjadi dongkrak peningkatan pelayanan kesehatan jiwa. Sebab, permasalahan utama dalam penanganan kesehatan jiwa selama ini adalah menjangkau dan menemukan pasien. Rumah sakit tidak mempunyai kemampuan itu, dan memang bukan fungsi RSJ melakukan itu," terang Fery.
    Masih menurut dia, jika kerja sama tersebut terjalin, maka proses identifikasi penderita gangguan jiwa serta penanganannya akan lebih cepat. Prosedurnya adalah, puskesmas yang menemukan pasien, kemudian penanganannya diserahkan ke RSJ. Itupun jika gangguan yang diderita pasien masuk kategori akut.
    "Hanya ada sepuluh persen dari orang-orang dengan gangguan jiwa yang mendapatkan pengobatan. Nah, dengan mengaktifkan puskesmas, maka kesenjangan itu akan hilang dengan sendirinya, makanya saya perlu membangun jejaring dan diharapkan puskesmas ini menjadi satelitnya kami, dan tidak hanya Selalong kalau bisa, puskesmas-puskesmas lainnya di Kalbar juga dapat melakukan hal yang sama," pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015