Singkawang (Antara Kalbar) - Kodim Dandim 1202 Singkawang memberikan materi tentang Bela Negara kepada Mahasiswa Jurusan Keperawataan, Poltekes, Kemenkes.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, diselingi dengan pemberian materi tentang Proxy War, yaitu perang dimana salah satu pihak menggunakan pihak ke-3 melalui (Ipoleksosbud) tanpa langsung atau terbuka.
"Tak ada gunanya jika kita makmur dan modern, namun kehilangan yang fundamental dan yang terbaik dari Bangsa kita seperti Pancasila, Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, semangat persatuan dan gotong royong, toleransi, kesantunan dan kemanusiaan. Karena situasi yang kondusif akan menciptakan situasi yang aman dan stabilitas, maka pembangunan dan kesejahteraan akan terwujud," kata Dandim 1202/Skw, Letkol Inf Nico Reza H Dipura
saat memberikan materi, Selasa.
Dia mengatakan, dapat diketahui bahwa, banyak kelemahan dari Bangsa Indonesia sendiri, seperti batas Negara Republik Indonesia dengan Negara Malaysia, Perekonomian, Infrastruktur di daerah batas yang masih kurang dan minim.
Disamping itu, katanya, banyaknya kegiatan Illegal, Narkoba, Tambang liar dan rawan konflik komunal, seperti SARA dan sengketa lahan antara pemerintah, non pemerintah atau perusahaan atau masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, katanya, beberapa upaya yang harus diambil yaitu abdi Negara selalu di depan dan berperan penting, sinergitas, bersatu dan bergotong royong semua komponen abdi Negara serta masyarakat, menumbuhkan semangat Nasionalisme kepada seluruh masyarakat yang diawali oleh abdi Negara, meningkatkan sarana dan prasarana serta menjadi tokoh dan tauladan di lingkungan tempat tinggal.
Sementara Komandan Koramil 1202-16/ Sedau, Lettu Inf Taufik Wiramansyah mengatakan, penyuluhan Bela Negara ini untuk memberikan wawasan bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara, melestarikan budaya serta menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan UUD 1945.
"Kalau bukan kita yang menjaga dan mempertahankan Negara ini, lantas siapa lagi," katanya.
Menurutnya, kegiatan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa dirinya adalah warga negara NKRI yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila dan juga meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajibannya, mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air serta rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara.
Dia juga menambahkan, sebagai bangsa yang merdeka, harus bisa mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai peran dan kegiatan, salah satunya adalah dengan peduli pada situasi yang terjadi, dimulai dari lingkungan kita masing masing.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, diselingi dengan pemberian materi tentang Proxy War, yaitu perang dimana salah satu pihak menggunakan pihak ke-3 melalui (Ipoleksosbud) tanpa langsung atau terbuka.
"Tak ada gunanya jika kita makmur dan modern, namun kehilangan yang fundamental dan yang terbaik dari Bangsa kita seperti Pancasila, Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, semangat persatuan dan gotong royong, toleransi, kesantunan dan kemanusiaan. Karena situasi yang kondusif akan menciptakan situasi yang aman dan stabilitas, maka pembangunan dan kesejahteraan akan terwujud," kata Dandim 1202/Skw, Letkol Inf Nico Reza H Dipura
saat memberikan materi, Selasa.
Dia mengatakan, dapat diketahui bahwa, banyak kelemahan dari Bangsa Indonesia sendiri, seperti batas Negara Republik Indonesia dengan Negara Malaysia, Perekonomian, Infrastruktur di daerah batas yang masih kurang dan minim.
Disamping itu, katanya, banyaknya kegiatan Illegal, Narkoba, Tambang liar dan rawan konflik komunal, seperti SARA dan sengketa lahan antara pemerintah, non pemerintah atau perusahaan atau masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, katanya, beberapa upaya yang harus diambil yaitu abdi Negara selalu di depan dan berperan penting, sinergitas, bersatu dan bergotong royong semua komponen abdi Negara serta masyarakat, menumbuhkan semangat Nasionalisme kepada seluruh masyarakat yang diawali oleh abdi Negara, meningkatkan sarana dan prasarana serta menjadi tokoh dan tauladan di lingkungan tempat tinggal.
Sementara Komandan Koramil 1202-16/ Sedau, Lettu Inf Taufik Wiramansyah mengatakan, penyuluhan Bela Negara ini untuk memberikan wawasan bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara, melestarikan budaya serta menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan UUD 1945.
"Kalau bukan kita yang menjaga dan mempertahankan Negara ini, lantas siapa lagi," katanya.
Menurutnya, kegiatan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa dirinya adalah warga negara NKRI yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila dan juga meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajibannya, mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air serta rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara.
Dia juga menambahkan, sebagai bangsa yang merdeka, harus bisa mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai peran dan kegiatan, salah satunya adalah dengan peduli pada situasi yang terjadi, dimulai dari lingkungan kita masing masing.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015