Sekadau (Antara Kalbar) - Pihak Kepolisian Resor Sekadau sudah memetakan sejumlah daerah yang rawan terjadi konflik pemilu menjelang Pilada serentak 9 Desember mendatang.
    
"Kami sudah berkoordinasi dengan KPU dan juga Panwaslu untuk memetakan daerah rawan konflik," kata Wakapolres Sekadau Kompol Catur.
    
Menurut dia, titik rawan konflik pada penyelenggara pemilu ada di beberapa wilayah. "Yang paling riskan adalah di kawasan yang berdekatan dengan perbatasan wilayah, contohnya di Desa Sunsong yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sintang," ujar dia.
   
Namun demikian, Polres Sekadau akan tetap melakukan koordinasi dengan KPU dan Panwaslu untuk memetakan titik rawan pada perhelatan pemilukada.
    
Dia melanjutkan, Pemilu kali ini ada penambahan, baik DPT maupun TPS. Oleh karena itu, pihaknya selalu koordinasi dengan KPU daerah mana saja yang akan diperkuat keamanannya nanti.
    
Adapun beberapa awasan rawan konflik pemilu diantaranya di daerah pemilihan Sekadau II yakni wilayah Nanga Taman, Nanga Koman, dan Sunsong (perbatasan Sintang) dinilai perlu perhatian khusus. Sementara di Dapil I di wilayah Kecamatan Sekadau Hilir, daerah-daerah rawan meliputi wilayah Mungguk, Landau Kodah, Timpuk dan Peniti.
    
Sedangkan wilayah Dapil 3 diantaranya kawasan SP 8 Pateh, dan Sebetung. Daerah-daerah tersebut rawan terjadi penggelembungan suara dan juga pemilih ganda.
    
"Kami juga mencocokkan data bersama KPU dan Panwaslu untuk mengkategorikan wilayah-wilayah rawan tersebut," pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015