Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Dinas Pekerjaan Umum menjadi satu SKPD yang minim serapan anggarannya. Hingga menjelang akhir tahun, baru 44,19 persen anggaran yang sudah terrealisasi di lapangan. Oleh karena itu, para kontraktor diminta untuk segera menuntaskan pekerjaan di lapangan.
 
“Serapan anggaran sebesar 44,19 persen ini sudah termasuk kegiatan yang dialokasikan pada APBD Perubahan tahun anggaran 2015,” ungkap Sekretaris Dinas PU Melawi, Firdaus, Selasa.

Ia memaparkan, batalnya sejumlah proyek di bidang Bina Marga merupakan salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran Dinas PU. Hal ini karena banyak proyek-proyek besar yang dianggarkan dalam APBD murni batal dilelang karena waktu yang sudah terlalu mepet. Proyek ini kemudian dianggarkan kembali pada APBD 2016 mendatang.

“Selain itu, penyerapan anggaran tersebut belum maksimal, karena adanyaa penambahan kegiatan fisik pada APBD Perubahan,” ujarnya.

Sementara itu, pada bidang lain seperti Cipta Karya, lanjut Firdaus, kini sudah tidak ada masalah penyerapan anggarannya. Bahkan pada bulan ini bisa dipastikan sudah selesai semua kegiatannya dilapangan. Hal itu dikarenakan, kegiatannya kecil-kecil, tidak seperti pada bidang Bina Marga yang besar-besar.

“Biasanya pada bulan November dan Desember cukup besar pergerakan penyerapan anggarannya, karena penyerapan dana terbesar itu berada pada bulan November dan Desember, termasuk juga proses dilapangan,” tuturnya.

Mengingat saat ini sudah menjelang ahir tahun, maka Firdaus menghimbau kepada para kontraktor supaya bisa secepatnya menyelesaikan kegiatannya di lapangan. Kalau memang masih kurang bahan material, segera penuhi kebutuhan bahannya. Kalau tenaga kerjanya kurang, lakukan penambahan tenaga kerjanya untuk mempercepat proses penyelesaian pekerjaanya dilapangan.

“Namun demikian, kualitas pekerjaan harus tetap diutamakan, jangan sampai karena ingin mengejar target harus selesai akhir tahun, sehingga kualitas pekerjaan diabaikan,” ucapnya.

Menurut Firdaus, kalau persoalan cuaca, tidak akan menjadi kendala dalam bekerja dilapangan, karena kalau hanya membuat pagar, dan membuat jalan beton, tidak akan berpengaruh terhadap kondisi cuaca yang sekarang sudah memasuki musim penghujan.

“Sebab kalau ada hujan tinggal ditutup dengan tarpal, kecuali kalau mengerjakan kegiatan-kegiatan dengan anggaran besar,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) melansir realisasi belanja APBD Melawi yang baru terserap 62,44 persen.  Kepala DPPKAD Melawi, Apelles Itang, dari total sisa belanja tersebut, hampir 60 persen belanja langsung yakni belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Dimana belanja barang dan jasa baru terealisasi sebesar 57,71 persen, sedangkan belanja modal baru terealisasi 38,40 persen .

“Sedangkan untuk belanja pegawai sudah terealisasi sebesar 72,33 persen. Karena hanya tersisa untuk bayar gaji yang tinggal satu bulan,” ujarnya.

Dikatakan Apelles, adapun yang menjadi kendala pencapaian target penyerapan anggaran tersebut, pada peneyarapan anggaran belanja fisik. Karena sampai sekarang masih banyak kegiatan yang belum melakukan pencairan dana 100 persen. “Untuk belanja fisik ini kami hanya merekap dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), karena kami hanya menghimpun dari SKPD,” tutu

Pewarta: Ekos

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015