Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengklaim, kualitas guru-guru di Kota Pontianak tidak kalah dengan dari luar, sehingga tidak perlu khawatir dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Untuk pemetaan dan distribusi guru, kita termasuk yang terbaik seluruh Indonesia," kata Sutarmidji usai memimpin apel memperingati HUT PGRI ke-70 di Pontianak, Rabu.
Dirinya tidak kuatir menghadapi MEA apabila guru-guru berasal dari luar masuk ke Kota Pontianak. Menurut Sutarmidji, tidak ada jaminan sekolah-sekolah yang menerapkan dua bahasa kualitas dan prestasinya lebih baik dibanding sekolah-sekolah yang tidak menerapkan itu. Bahkan, sekolah-sekolah negeri diklaimnya sangat baik kualitasnya, dan begitu pula sekolah swasta yang ada di Kota Pontianak, hampir seluruhnya berstandar di atas rata-rata nasional.
"Sehingga mereka tidak perlu lagi merekrut tenaga pengajar dari luar, misalnya dari negara-negara ASEAN. Justru sebaliknya guru-guru kita yang dikirim ke luar," ungkapnya.
Terkait Uji Kompetensi Guru (UKG), Wali Kota Pontianak berharap seluruh guru bisa memenuhi standar sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan, dan dirinya juga yakin para guru yang telah mengikuti UKG sudah mengetahui hasilnya, hanya pihaknya hingga kini belum mendapat rekapitulasi hasil UKG.
Selain itu, Sutarmidji juga berencana memberikan bantuan sepeda bagi siswa-siswa kurang mampu. Selain sebagai sarana transportasi siswa menuju ke sekolah, ia berkeinginan mensosialisasikan penggunaan sepeda di kalangan siswa. Bantuan sebanyak 100 sepeda akan diberikan kepada siswa-siswa SMP dan SMA/sederajat yang kurang mampu dalam pekan-pekan ini.
"Kami cukup banyak memberikan bantuan beasiswa bagi siswa tidak mampu tetapi bukan bantuan berupa uang kontan melainkan bantuan pembiayaan seluruh kewajibannya di sekolah tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Mulyadi untuk hasil UKG tahun 2015, masing-masing guru sudah mengetahui hasilnya. Dan pihaknya, saat ini juga sedang mencermati hasil dari UKG tahun ini, karena ada beberapa guru yang mengikuti UKG tidak sesuai dengan bidang keahliannya pada tes UKG tersebut.
Ia menjelaskan, untuk para guru yang telah mengikuti tes UKG, tetapi tidak sesuai dengan bidang keahliannya, mereka akan mengikuti UKG ulang diawal Desember 2015.
"Misalnya guru tersebut guru Penjaskes, tetapi mereka mengikuti tes UKG bukan bidang tersebut, sehingga beberapa guru tersebut akan dilakukan tes UKG ulang," ujarnya.
Menurut dia, ada sekitar dua ribuan guru di Kota Pontianak yang mengikuti tes UKG tahun 2015.
(A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Untuk pemetaan dan distribusi guru, kita termasuk yang terbaik seluruh Indonesia," kata Sutarmidji usai memimpin apel memperingati HUT PGRI ke-70 di Pontianak, Rabu.
Dirinya tidak kuatir menghadapi MEA apabila guru-guru berasal dari luar masuk ke Kota Pontianak. Menurut Sutarmidji, tidak ada jaminan sekolah-sekolah yang menerapkan dua bahasa kualitas dan prestasinya lebih baik dibanding sekolah-sekolah yang tidak menerapkan itu. Bahkan, sekolah-sekolah negeri diklaimnya sangat baik kualitasnya, dan begitu pula sekolah swasta yang ada di Kota Pontianak, hampir seluruhnya berstandar di atas rata-rata nasional.
"Sehingga mereka tidak perlu lagi merekrut tenaga pengajar dari luar, misalnya dari negara-negara ASEAN. Justru sebaliknya guru-guru kita yang dikirim ke luar," ungkapnya.
Terkait Uji Kompetensi Guru (UKG), Wali Kota Pontianak berharap seluruh guru bisa memenuhi standar sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan, dan dirinya juga yakin para guru yang telah mengikuti UKG sudah mengetahui hasilnya, hanya pihaknya hingga kini belum mendapat rekapitulasi hasil UKG.
Selain itu, Sutarmidji juga berencana memberikan bantuan sepeda bagi siswa-siswa kurang mampu. Selain sebagai sarana transportasi siswa menuju ke sekolah, ia berkeinginan mensosialisasikan penggunaan sepeda di kalangan siswa. Bantuan sebanyak 100 sepeda akan diberikan kepada siswa-siswa SMP dan SMA/sederajat yang kurang mampu dalam pekan-pekan ini.
"Kami cukup banyak memberikan bantuan beasiswa bagi siswa tidak mampu tetapi bukan bantuan berupa uang kontan melainkan bantuan pembiayaan seluruh kewajibannya di sekolah tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Mulyadi untuk hasil UKG tahun 2015, masing-masing guru sudah mengetahui hasilnya. Dan pihaknya, saat ini juga sedang mencermati hasil dari UKG tahun ini, karena ada beberapa guru yang mengikuti UKG tidak sesuai dengan bidang keahliannya pada tes UKG tersebut.
Ia menjelaskan, untuk para guru yang telah mengikuti tes UKG, tetapi tidak sesuai dengan bidang keahliannya, mereka akan mengikuti UKG ulang diawal Desember 2015.
"Misalnya guru tersebut guru Penjaskes, tetapi mereka mengikuti tes UKG bukan bidang tersebut, sehingga beberapa guru tersebut akan dilakukan tes UKG ulang," ujarnya.
Menurut dia, ada sekitar dua ribuan guru di Kota Pontianak yang mengikuti tes UKG tahun 2015.
(A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015