Pontianak (Antara Kalbar) - Ombudsman RI perwakilan Kalimantan Barat memberikan tanda kuning bagi PLN Kalbar akibat seringnya pemadaman listrik yang terjadi hampir di seluruh provinsi itu.

"Tanda Kuning itu kita berikan atas banyaknya laporan dan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja PLN yang dinilai kurang profesional karena sering melakukan pemadaman listrik. Dan ini hampir terjadi di seluruh wilayah Kalbar," kata Kepala Ombudsman Kalbar, Agus Priyadi di Pontianak, Selasa.

Untuk itu dia berharap agar PLN bisa segera mengatasi berbagai keluhan dari masyarakat, agar tingkat kepuasan masyarakat terkait kinerja perusahaan plat merah tersebut bisa meningkat.

Namun, dia optimistis, hal itu bisa segera dilakukan PLN karena berdasarkan informasi yang ia dapat, dalam waktu dekat PLN akan memiliki mesin pembangkit listrik baru yang dapat memenuhi kekurangan selama ini.

Di tempat terpisah, Manager Niaga PT PLN Wilayah Kalimantan Barat, Iman Faskasyana mengakui bahwa pihaknya memang mendapatkan tanda kuning dari Ombudsman Kalbar terkait kinerja pihaknya.

"Kita memang mendapat tanda kuning dari Ombudsman RI perwakilan Kalbar dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Tanda itu diterima lantaran rutinnya pemadaman yang menuai kekecewaan masyarakat. Namun, pemadaman yang dilakukan itu ada berbagai faktor. Bisa saja itu adanya pemeliharaan mesin pembangkit atau karena memang ada gangguan lainnya," kata Iman.

Hanya saja dia memastikan jika saat ini PLN mengalami defisit daya untuk menyuplai listrik ke masyarakat. Total daya mampu mesin yang dimiliki PLN sebesar 236 megawatt. Sedangkan beban punya rata-rata 260 megawatt.

"Jadi ada selisih 24 megawatt. Defisit akan semakin besar ketika memasuki musim kemarau," tuturnya.

Dia menjelaskan, saat ini, PLN Kalbar memiliki empat sistem pembangkit listrik. Sistem pembangkit listrik di Sungai Raya (Kabupaten Kubu Raya), Siantan (Kota Pontianak), Singkawang dan Siantan (Kabupaten Mempawah).

Pada tahun 2016, lanjut dia, PLN Kalbar akan mendapat pasokan daya listrik di antaranya dari PLTU Jungkat dan Sesco Malaysia. Untuk listrik malaysia itu masuk melalui Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang dan melintas sistem khatulistiwa.

Iman berharap dengan masuknya tambahan daya listrik itu maka bisa mengatasi persoalan kelistrikan di Kalbar. Tidak hanya berkaitan dengan pemadaman saja, namun juga dengan daftar tunggu pelanggan. Hanya saja, kata dia, untuk daftar tunggu ini penyelesaiannya akan dilakukan secara bertahap. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016