Oleh Rendra Oxtora

Pontianak, 4/2 (Antara) - Gubernur Kalimantan Barat mengharapkan kepada seluruh tenaga ahli pendamping desa yang akan ditugaskan di Kalbar agar bisa mengangkat potensi desa untuk mempercepat pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya minta kepada pendamping profesional dan pendamping desa untuk bisa memanfaatkan secara maksimal potensi Desa yang ada di Kalimantan Barat agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa," kata Cornelis di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, cukup banyak potensi yang dimiliki setiap desa yang ada di Kalbar, namun belum bisa digarap dengan maksimal.

"Dengan adanya pendamping desa dan tenaga ahli yang ditempatkan di desa, mudah-mudahan potensi yang ada itu bisa digali dan tidak dibiarkan tidur. Makanya petugas yang ditempatkan disetiap desa harus fokus dengan tugasnya, jangan malah sibuk jalan-jalan, atau bahkan tidak berada ditempat tugasnya," tuturnya.

Cornelis juga mengingatkan agar petugas pendamping desa agar tidak mencampuri urusan yang bukan menjadi tugas pokoknya, seperti Sabotase ketika Pilkada atau Pemilu legislatif, atau mencampuri tugas pokok pemerintah desa.

"Intinya, jalankan saja tugas pemerintahan dengan baik, lurus-lurus saja kerja itu sudah bagus," katanya.

Dalam kesempatan itu dia juga meminta petugas pendamping desa maupun pendamping profesional tidak terlibat dalam aliran radikal, dan aliran keras lainnya seperti Gafatar. Dirinya meminta supaya tenaga pendamping agar menjalankan ajaran agama sesuai yang dianutnya, seperti halnya Katolik menjalankan 10 perintah Allah dan Lima Perintah gereja, Yang Muslim menjalankan Rukun Islam, yang Protestan juga menjalankan sesuai agamanya masing-masing.

Yang paling penting menurut Cornelis adalah merubah pola pikir atau merevolusi mental orang Desa agar semakin pintar dan cerdas serta bisa memanfaatkan potensi-potensi ekonomi yang ada di desa.

"Dengan memanfaatkan secara maksimal potensi ekonomi desa, masyarakat desa tidak ramai-ramai datang ke kota untuk mencari pekerjaan, berikan pemahaman ke masyarakat kalau binatang tidak boleh berkeliaran," katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kalimantan Barat, Yosep Alexander, mengatakan pada tahun 2016 ini, pihaknya menurunkan tenaga ahli didesa sebanyak 29 orang, Pendamping Desa 243 orang.

"Kemarin kita sudah melepas mereka dan langsung dilepas oleh pak Gubernur. Untuk minggu depan, kita akan kembali melepas 506 orang pendamping lokal desa untuk seluruh desa yang ada di Kalbar," katanya.  

(KR-RDO/N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016