Putussibau (Antara Kalbar) - Alex (24) tak dapat mengelak ketika upayanya merekayasa perampokan uang senilai Rp30 juta, gagal.
Ia sebelumnya melapor bahwa telah menjadi korban perampokan di Jalan A Dogom, Putussibau, Selasa malam.
Ia juga mengaku telah dibacok di bagian punggung oleh pelaku. Namun rekonstruksi yang digelar pihak kepolisian setempat menemukan banyak kejanggalan.
Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin pun menegaskan bahwa laporan atas nama Alexander Septian Triharjo tersebut merupakan laporan palsu.Â
"Begitu pra rekontruksi dilaksanakan terungkaplah kebohongan-kebohongan pelaku, setiap rangkaian-rangkaian tidak sesuai dengan fakta, akhirnya pelaku mengaku bahwa dia membuat laporan palsu, sebab uang 30 juta rupiah tersebut digunakannya untuk judi online, ini berdasarkan pengakuan pelaku sekaligus pelapor itu sendiri, " ungkap Kapolres, Kamis siang.Â
Dijelaskan Kapolres bahwa uang Rp30 juta tersebut merupakan uang organisasi Katolik yaitu OMK, yang digunakan untuk membayar kursi yang telah dipesan.
Alex sendiri merupakan ketua OM setempat. "Dari luka bacokan dibelakangnya saja sudah mencurigakan, luka bacokan dibadannya tersebut tidak sesuai dengan baju yang dikenakannya," jelasnya.Â
Pelaku ini kata Kapolres, akan dikenakan pasal berlapis, pertama dia menggelapkan uang yaitu pasal 372 KUHP, kemudian membuat laporan palsu pasal 220 KUHP, dan perjudian pasal 303 KUHP.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Putussibau, Konradus Hancu membenarkan bahwa uang tersebut merupakan uang yang akan digunakan membeli kursi oleh OMK.
"Itu uang sisa dana Natal yang ditangani OMK, kesepakatan dengan Dewan Pengurus Paroki (DPP) dan panitia Natal maka sisa dana tersebut akan diberikan kursi. Dia memberitahukan kepada saya bahwa dia dirampok, saya tidak tahu kalau ternyata dia melakukan hal tersebut," ungkap Pastor.Â
Dituturkan pastor Kon, bahwa kepribadian pelaku sebenarnya baik, mendengar kabar ini memang dirinya cukup menyesal.
"Ya, cukup menyesal juga, tetapi bagaimanapun dia juga sudah berbuat banyak atas kegiatan-kegiatan digereja Katolik ini, bukan berarti mendukung perbuatannya, hanya saja mungkin dia keliru, harapan Saya kedepannya kekeliruan tersebut bisa dia perbaiki," pungkasnya.Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Ia sebelumnya melapor bahwa telah menjadi korban perampokan di Jalan A Dogom, Putussibau, Selasa malam.
Ia juga mengaku telah dibacok di bagian punggung oleh pelaku. Namun rekonstruksi yang digelar pihak kepolisian setempat menemukan banyak kejanggalan.
Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin pun menegaskan bahwa laporan atas nama Alexander Septian Triharjo tersebut merupakan laporan palsu.Â
"Begitu pra rekontruksi dilaksanakan terungkaplah kebohongan-kebohongan pelaku, setiap rangkaian-rangkaian tidak sesuai dengan fakta, akhirnya pelaku mengaku bahwa dia membuat laporan palsu, sebab uang 30 juta rupiah tersebut digunakannya untuk judi online, ini berdasarkan pengakuan pelaku sekaligus pelapor itu sendiri, " ungkap Kapolres, Kamis siang.Â
Dijelaskan Kapolres bahwa uang Rp30 juta tersebut merupakan uang organisasi Katolik yaitu OMK, yang digunakan untuk membayar kursi yang telah dipesan.
Alex sendiri merupakan ketua OM setempat. "Dari luka bacokan dibelakangnya saja sudah mencurigakan, luka bacokan dibadannya tersebut tidak sesuai dengan baju yang dikenakannya," jelasnya.Â
Pelaku ini kata Kapolres, akan dikenakan pasal berlapis, pertama dia menggelapkan uang yaitu pasal 372 KUHP, kemudian membuat laporan palsu pasal 220 KUHP, dan perjudian pasal 303 KUHP.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Putussibau, Konradus Hancu membenarkan bahwa uang tersebut merupakan uang yang akan digunakan membeli kursi oleh OMK.
"Itu uang sisa dana Natal yang ditangani OMK, kesepakatan dengan Dewan Pengurus Paroki (DPP) dan panitia Natal maka sisa dana tersebut akan diberikan kursi. Dia memberitahukan kepada saya bahwa dia dirampok, saya tidak tahu kalau ternyata dia melakukan hal tersebut," ungkap Pastor.Â
Dituturkan pastor Kon, bahwa kepribadian pelaku sebenarnya baik, mendengar kabar ini memang dirinya cukup menyesal.
"Ya, cukup menyesal juga, tetapi bagaimanapun dia juga sudah berbuat banyak atas kegiatan-kegiatan digereja Katolik ini, bukan berarti mendukung perbuatannya, hanya saja mungkin dia keliru, harapan Saya kedepannya kekeliruan tersebut bisa dia perbaiki," pungkasnya.Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016