Sukadana (Antara Kalbar) - Nelayan di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, dalam sepekan terakhir takut melaut karena gelombang tinggi di kawasan perairan laut Karimata dan sekitarnya.
"Kemarin saja, pada saat kami melaut, tiba-tiba saja turun hujan disertai badai sehingga terjadi gelombang cukup tinggi, kami terpaksa berlindung di pulau-pulau terdekat," kata Juari nelayan asal Pulau Maya, saat hubungi di Sukadana, Jumat.
Bahkan, menurut dia, dampak dari tingginya gelombang tersebut, membuat pelayaran atau jasa angkutan perairan dari Sukadana - Pontianak dan sebaliknya, Kamis (11/2) juga ikut dibatalkan.
"Tingginya gelombang di perairan Karimata dalam sepekan terakhir, dampak dari buruknya cuaca, yakni hujan yang disertai angin kencang sehingga menciptakan gelombang tinggi, sehingga berbahaya bagi keselamatan kami," ungkapnya.
Dampak dari cuaca yang buruk saat ini, menurut Juari, sebagian besar nelayan takut untuk turun ke laut. "Kalaupun turun, kami tidak berani jauh-jauh dari daratan, karena cuaca terkadang terjadi perubahan yang cepat, dari panas tiba-tiba menjadi gelap dan turun hujan yang disertai angin kencang," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Teluk Melano, Kabupaten Kayong Utara, Nuriman Setia membenarkan adanya potensi cuaca ekstrim dibeberapa wilayah di Kayong Utara.
"Kami secara rutin menyampaikan imbauan terkait informasi tentang cuaca, informasi dari BMKG, terkait potensi-potensi terjadinya gelombang tinggi, baik harian maupun informasi mingguan," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, kondisi cuaca sewaktu-waktu dapat berubah secara drastis, sehingga masyarakat diimbau waspada dan mematuhi himbauan dari Syahbandar dan tetap memantau perkembangan tentang cuaca dari BMKG terdekat.
(U.A057/B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kemarin saja, pada saat kami melaut, tiba-tiba saja turun hujan disertai badai sehingga terjadi gelombang cukup tinggi, kami terpaksa berlindung di pulau-pulau terdekat," kata Juari nelayan asal Pulau Maya, saat hubungi di Sukadana, Jumat.
Bahkan, menurut dia, dampak dari tingginya gelombang tersebut, membuat pelayaran atau jasa angkutan perairan dari Sukadana - Pontianak dan sebaliknya, Kamis (11/2) juga ikut dibatalkan.
"Tingginya gelombang di perairan Karimata dalam sepekan terakhir, dampak dari buruknya cuaca, yakni hujan yang disertai angin kencang sehingga menciptakan gelombang tinggi, sehingga berbahaya bagi keselamatan kami," ungkapnya.
Dampak dari cuaca yang buruk saat ini, menurut Juari, sebagian besar nelayan takut untuk turun ke laut. "Kalaupun turun, kami tidak berani jauh-jauh dari daratan, karena cuaca terkadang terjadi perubahan yang cepat, dari panas tiba-tiba menjadi gelap dan turun hujan yang disertai angin kencang," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Teluk Melano, Kabupaten Kayong Utara, Nuriman Setia membenarkan adanya potensi cuaca ekstrim dibeberapa wilayah di Kayong Utara.
"Kami secara rutin menyampaikan imbauan terkait informasi tentang cuaca, informasi dari BMKG, terkait potensi-potensi terjadinya gelombang tinggi, baik harian maupun informasi mingguan," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, kondisi cuaca sewaktu-waktu dapat berubah secara drastis, sehingga masyarakat diimbau waspada dan mematuhi himbauan dari Syahbandar dan tetap memantau perkembangan tentang cuaca dari BMKG terdekat.
(U.A057/B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016