Pontianak (Antara Kalbar) - Momentum tanggal 14 Februari diisi oleh puluhan pelajar dan mahasiswa di Kota Pontianak dengan aksi tebar 200 jilbab secara gratis di area Car Free Day, Jalan A Yani Pontianak.
Aksi yang disebut Gemar (Gerakan Menutup Aurat) itu bertepatan dengan Hari Hijab Internasional yang diperingati setiap tanggal 14 Februari.
Tebar jilbab yang disambut dengan antusias oleh warga ini juga disertai dengan adanya tutorial menggunakan jilbab syar’i, pembagian leaflet dan kampanye atau ajakan untuk berhijab.
Setelah kegiatan tebar jilbab, kegiatan Gemar dilanjutkan dengan seminar bertema "Jilbab yang Dirindukan" oleh Ustadzah Nizma, M.Pd.I yang dihadiri oleh 250 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum.
"Alhamdulillah kami mampu mengumpulkan ratusan jilbab dari donatur dan bisa kami tebar 200 jilbab," kata Koordinator Lapangan, Dita Meilina.
Selain itu, aksi ini sebagai salah satu bentuk syiar Islam yang bertepatan dengan Hari Hijab Internasional yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Harapannya kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat serta mampu menjadi solusi untuk permasalahan dekadensi moral.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Aksi yang disebut Gemar (Gerakan Menutup Aurat) itu bertepatan dengan Hari Hijab Internasional yang diperingati setiap tanggal 14 Februari.
Tebar jilbab yang disambut dengan antusias oleh warga ini juga disertai dengan adanya tutorial menggunakan jilbab syar’i, pembagian leaflet dan kampanye atau ajakan untuk berhijab.
Setelah kegiatan tebar jilbab, kegiatan Gemar dilanjutkan dengan seminar bertema "Jilbab yang Dirindukan" oleh Ustadzah Nizma, M.Pd.I yang dihadiri oleh 250 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum.
"Alhamdulillah kami mampu mengumpulkan ratusan jilbab dari donatur dan bisa kami tebar 200 jilbab," kata Koordinator Lapangan, Dita Meilina.
Selain itu, aksi ini sebagai salah satu bentuk syiar Islam yang bertepatan dengan Hari Hijab Internasional yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Harapannya kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat serta mampu menjadi solusi untuk permasalahan dekadensi moral.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016