Singkawang  (Antara Kalbar) - Ratusan tatung beratraksi unjuk kebolehan dalam Festival Cap Go Meh Singkawang, Kalimantan Barat, Senin.

Atraksi tatung yang menampilkan berbagai kekebalan dan keahlian lainnya itu dilaksanakan di lapangan sepak bola Kridasana. Atraksi itu disaksikan ribuan orang baik penduduk setempat maupun wisatawan yang memadati tempat tersebut.

Selain itu, sejak pagi sebelum pawai tatung dimulai, ribuan warga sudah memenuhi ruas-ruas jalan yang akan dilalui ratusan tatung.

Anggota kepolisian yang ditugaskan untuk mengatur lalu lintas kendaraan pun terlihat sibuk mengatur kendaraan yang sedang melintas.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, perayaan Festival Cap Go Meh di Singkawang dari tahun ke tahun semakin membaik.

"Tahun depan, pelaksanaannya diharapkan bisa lebih baik lagi," katanya, saat membuka Festival Cap Go Meh tersebut.

Dia juga mengimbau, agar masyarakat Kota Singkawang bisa menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi wisatawan selama perayaan ini berlangsung.

"Ciptakan rasa aman dan nyaman, dan layanilah tamu dengan baik," katanya berpesan.

Terlebih, katanya, Cap Go Meh Singkawang masuk dalam kategori "Wonderfull Of The World paling WOW". Sehingga, tahun ini Pemerintah Provinsi Kalbar menargetkan sebanyak 12 juta wisatawan yang berkunjung ke Kalbar dalam rangka perayaan ini.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Singkawang, Awang Ishak mengatakan, selain Imlek dan Cap Go Meh, masih banyak budaya Tionghoa yang bisa diangkat, seperti mandi bakcang dan sembahyang kubur.

Tahun ini, katanya, Pemkot Singkawang akan membuat tempat mandi bakcang di gunung Roban, samping Batalyon 641, yang dinamakan Taman Permandian Dewi Kwan Im.

"Rencananya tahun 2016. Jadi akhir jabatan saya, ada tempat mandi bakcang," ujarnya.

Di samping itu, Awang juga berharap kepada Wagub Kalbar supaya Bandara Singkawang menjadi prioritas, karena tanpa Bandara kota wisata tidak akan pernah ada.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dra Esthy Reko Astuty mengatakan, Singkawang punya potensi yang harus dikembangkan melalui event-event seperti ini.

Dia juga mendukung, Singkawang yang selama ini ditempuh sekitar 3 jam perjalanan darat dari Pontianak, sudah semestinya memiliki bandara sebagai akses yang memudahkan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kota itu. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016