Sanggau (Antara Kalbar) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sanggau membongkar bangunan liar yang dijadikan gudang barang rongsokan dan berdiri di tanah Pemkab Sanggau, yang terletak di bilangan jalan Surono, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas, Kota Sanggau, Kamis (24/3).
Pembongkaran ini dilancarkan lantaran pemilik bangunan tidak mengindahkan surat peringatan yang dilayangkan petugas Satpol PP.
Saat pembongkaran ini, sedikitnya terdapat 23 personel Sat Pol PP Sanggau. Tak ada perlawanan dari pemilik gudang liar itu. Bibit Ruslan hanya diam termangu melihat petugas Satpol PP membongkar bagian demi bagian dari bangunan yang dijadikan gudang tersebut.
Kepala Seksi Pemeriksaan dan Penyelidikan, Sat Pol PP Sanggau, Wendy Veri Nanda SH mengungkapkan, sebelumnya pembongkaran itu dilancarkan, kepada yang bersangkutan sudah diberikan surat peringatan.
Pada saat itu, yang bersangkutan berjanji antara bulan April- Juli tahun 2015 akan melakukan pembongkaran sendiri.
"Kita tunggu-tunggu, tak juga dilaksanakan pembongkaran. Makanya, kita mengambil langkah tegas dan melaksanakan pembongkaran ini," tegasnya.
Menariknya, saat pembongkaran gudang barang rongsokan, petugas Satpol PP Sanggau banyak menemukan bekas peralatan medis, seperti botol infus, bekas jarum suntik serta berbagai jenis selang.
"Banyak kita temukan alat-alat medis bekas, dimana mereka dapati itu," ujarnya penuh tanya.
Atas temuan itu kata Wendy, pihaknya akan melaksanakan konfirmasi ke RSUD Sanggau dan berbagai tempat pelayanan kesehatan lainnya. Sebab, menurut Wendi, sepengetahuan dirinya, barang-barang bekas medis itu, semestinya dimusnahkan. Bukan malah dibuang sembarangan, sehingga dipungut pemulung.
"Ini akan kita konfirmasi ke RSUD Sanggau dan berbagai klinik lainnya, terkait temuan bekas alat-alat kesehatan tersebut. Inikan barang berbahaya, bekas orang sakit, tak menutup kemungkinan mengandung penyakit dan berbahaya bagi orang lain," paparnya.
Pembongkaran bangunan gudang itu, mengundang perhatian warga setempat yang berlalu lalang. Bahkan tak sedikit sengaja datang untuk melihat secara langsung proses pembongkaran oleh petugas Satpol PP tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Pembongkaran ini dilancarkan lantaran pemilik bangunan tidak mengindahkan surat peringatan yang dilayangkan petugas Satpol PP.
Saat pembongkaran ini, sedikitnya terdapat 23 personel Sat Pol PP Sanggau. Tak ada perlawanan dari pemilik gudang liar itu. Bibit Ruslan hanya diam termangu melihat petugas Satpol PP membongkar bagian demi bagian dari bangunan yang dijadikan gudang tersebut.
Kepala Seksi Pemeriksaan dan Penyelidikan, Sat Pol PP Sanggau, Wendy Veri Nanda SH mengungkapkan, sebelumnya pembongkaran itu dilancarkan, kepada yang bersangkutan sudah diberikan surat peringatan.
Pada saat itu, yang bersangkutan berjanji antara bulan April- Juli tahun 2015 akan melakukan pembongkaran sendiri.
"Kita tunggu-tunggu, tak juga dilaksanakan pembongkaran. Makanya, kita mengambil langkah tegas dan melaksanakan pembongkaran ini," tegasnya.
Menariknya, saat pembongkaran gudang barang rongsokan, petugas Satpol PP Sanggau banyak menemukan bekas peralatan medis, seperti botol infus, bekas jarum suntik serta berbagai jenis selang.
"Banyak kita temukan alat-alat medis bekas, dimana mereka dapati itu," ujarnya penuh tanya.
Atas temuan itu kata Wendy, pihaknya akan melaksanakan konfirmasi ke RSUD Sanggau dan berbagai tempat pelayanan kesehatan lainnya. Sebab, menurut Wendi, sepengetahuan dirinya, barang-barang bekas medis itu, semestinya dimusnahkan. Bukan malah dibuang sembarangan, sehingga dipungut pemulung.
"Ini akan kita konfirmasi ke RSUD Sanggau dan berbagai klinik lainnya, terkait temuan bekas alat-alat kesehatan tersebut. Inikan barang berbahaya, bekas orang sakit, tak menutup kemungkinan mengandung penyakit dan berbahaya bagi orang lain," paparnya.
Pembongkaran bangunan gudang itu, mengundang perhatian warga setempat yang berlalu lalang. Bahkan tak sedikit sengaja datang untuk melihat secara langsung proses pembongkaran oleh petugas Satpol PP tersebut.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016