Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan, sudah banyak yang dicapai oleh bangsa Indonesia, hingga 18 tahun reformasi sejak tahun 1998.
"Kita sudah 18 tahun reformasi, dan banyak yang sudah dicapai, seperti pemilihan kepala daerah, gubernur, DPRD dan DPR bahkan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung dan banyak sekali perubahan yang dirasakan," kata Zulkifli Hasan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, sekarang kompetisi semakin terbuka, dan tidak hanya slogan, semua orang boleh bercita-cita untuk menjadi apapun. "Kalau dibanding pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dengan di Indonesia, kita jauh lebih bagus," katanya.
Kemudian di sektor ekonomi walaupun tahun 2015-2016 tidak mudah, tetapi Indonesia tetap bisa membangun. Contohnya Bandara Supadio Pontianak sudah sangat berkembang, dan Kota Pontianak juga sudah semakin padat bahkan macet, itu sebagai tanda-tanda kemajuan, katanya.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menambahkan, bahwa saat ini generasi sekarang mulai kehilangan roh kebangsaan, rasa persaudaraan, wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air, serta identitas keindonesiaan.
"Oleh karena itu, semangat tersebut perlu terus dipupuk lagi, karena itulah dasar bangsa Indonesia, yakni Pancasila, alasannya karena Indonesia berbeda dengan barat dan komunis, Indonesia berbeda karena ada ratusan bahasa daerah, etnis, suku, budaya dan agama. Kita sama tapi berbeda, dan perbedaan itu sampai sekarang tidak putus," katanya.
Yang mempersatukan masyarakat Indonesia, yaitu, impian, cita-cita yang sama, sehingga berbeda-beda tapi satu. "Selain itu, kita juga dipersatukan oleh bahasa persatuan dan budaya nasional, dan dalam perbedaan itulah kita bersatu," katanya.
Menurut dia, melihat dari sejarah, maka bisa dipastikan, Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar, dan terpulang lagi kepada masyarakatnya untuk membesarkanya.
Kunjungan kerja Ketua MPR RI Zulkifli Hasan ke Kota Pontianak dalam rangka menyosialisasikan empat pilar MPR RI, dengan materi sosialisasi tentang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR RI, NKRI sebagai negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sementara itu, Wakil Rektor I Untan Pontianak Aswandi menyatakan, empat pilar sudah sangat luar biasa, sampai orang mengatakan kalau ada negara yang belum punya dasar negara, maka cukup menggunakan Pancasila.
"Kita beragam tapi aman, itulah tanda-tanda negara akan berkembang. Bangsa Indonesia, sebagai negeri yang berbhinneka, tetapi nyaman dengan keberagaman tersebut," katanya.
"Mudah-mudahan ke depan bangsa Indonesia semakin maju dengan keberagamannya tersebut," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kita sudah 18 tahun reformasi, dan banyak yang sudah dicapai, seperti pemilihan kepala daerah, gubernur, DPRD dan DPR bahkan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung dan banyak sekali perubahan yang dirasakan," kata Zulkifli Hasan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, sekarang kompetisi semakin terbuka, dan tidak hanya slogan, semua orang boleh bercita-cita untuk menjadi apapun. "Kalau dibanding pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dengan di Indonesia, kita jauh lebih bagus," katanya.
Kemudian di sektor ekonomi walaupun tahun 2015-2016 tidak mudah, tetapi Indonesia tetap bisa membangun. Contohnya Bandara Supadio Pontianak sudah sangat berkembang, dan Kota Pontianak juga sudah semakin padat bahkan macet, itu sebagai tanda-tanda kemajuan, katanya.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menambahkan, bahwa saat ini generasi sekarang mulai kehilangan roh kebangsaan, rasa persaudaraan, wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air, serta identitas keindonesiaan.
"Oleh karena itu, semangat tersebut perlu terus dipupuk lagi, karena itulah dasar bangsa Indonesia, yakni Pancasila, alasannya karena Indonesia berbeda dengan barat dan komunis, Indonesia berbeda karena ada ratusan bahasa daerah, etnis, suku, budaya dan agama. Kita sama tapi berbeda, dan perbedaan itu sampai sekarang tidak putus," katanya.
Yang mempersatukan masyarakat Indonesia, yaitu, impian, cita-cita yang sama, sehingga berbeda-beda tapi satu. "Selain itu, kita juga dipersatukan oleh bahasa persatuan dan budaya nasional, dan dalam perbedaan itulah kita bersatu," katanya.
Menurut dia, melihat dari sejarah, maka bisa dipastikan, Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar, dan terpulang lagi kepada masyarakatnya untuk membesarkanya.
Kunjungan kerja Ketua MPR RI Zulkifli Hasan ke Kota Pontianak dalam rangka menyosialisasikan empat pilar MPR RI, dengan materi sosialisasi tentang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR RI, NKRI sebagai negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sementara itu, Wakil Rektor I Untan Pontianak Aswandi menyatakan, empat pilar sudah sangat luar biasa, sampai orang mengatakan kalau ada negara yang belum punya dasar negara, maka cukup menggunakan Pancasila.
"Kita beragam tapi aman, itulah tanda-tanda negara akan berkembang. Bangsa Indonesia, sebagai negeri yang berbhinneka, tetapi nyaman dengan keberagaman tersebut," katanya.
"Mudah-mudahan ke depan bangsa Indonesia semakin maju dengan keberagamannya tersebut," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016