Sanggau (Antara Kalbar) - Buruknya drainase membuat ruas jalan Pembangunan atau ujung pertigaan yang berada Desa Kawat, Tayan Hilir, kerap banjir sejak beberapa pekan belakangan ini.
"Waktu mau kunjungan Pak Presiden Jokowi gorong-gorong ini bagus. Dan tak ada air yang menggenangi badan jalan ini. Sekarang kembali lagi," ujar Andi.
Menurut Andi, jika melintas di kawasan yang tergenang itu, maka kendaraan mobil maupun sepeda motor harus berhati-hati, agar air tidak membasahi pengendara lain yang sedang melintas.
Selain itu, jika waktu hujan deras, maka air di kawasan itu cukup tinggi, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Terpisah Ketua KNPI Sanggau Sulaiman A Md menilai kondisi itu dapat mencelakakan para pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor. Selain pengguna jalan, banjir genangan air juga merugikan warga yang membuka usaha di pinggir jalan bahkan ada yang harus merogoh kantong, karena harus meninggikan halaman rumahnya.
"Kondisi itu terjadi karena saat pembangunan akses jalan menuju Jembatan Kapuas Tayan itu, tidak mengutamakan pembangunan drainase yang layak. Padahal pembuatan drainase sangat penting agar tidak menggenangi jalan. Saya dapat info, warga yang berjualan di dekat kawasan itu harus meninggikan halamannya, karena air meluber sampai di depan rumah mereka," paparnya.
Menurut Sulaiman, solusi lain yang dirasa bisa mengatasi masalah genangi air itu, dengan membangun gorong-gorong di pertigaan tersebut. "Tidak ada lain, selain harus membangun drainase serta gorong-gorong yang memadai," timpalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Waktu mau kunjungan Pak Presiden Jokowi gorong-gorong ini bagus. Dan tak ada air yang menggenangi badan jalan ini. Sekarang kembali lagi," ujar Andi.
Menurut Andi, jika melintas di kawasan yang tergenang itu, maka kendaraan mobil maupun sepeda motor harus berhati-hati, agar air tidak membasahi pengendara lain yang sedang melintas.
Selain itu, jika waktu hujan deras, maka air di kawasan itu cukup tinggi, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Terpisah Ketua KNPI Sanggau Sulaiman A Md menilai kondisi itu dapat mencelakakan para pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor. Selain pengguna jalan, banjir genangan air juga merugikan warga yang membuka usaha di pinggir jalan bahkan ada yang harus merogoh kantong, karena harus meninggikan halaman rumahnya.
"Kondisi itu terjadi karena saat pembangunan akses jalan menuju Jembatan Kapuas Tayan itu, tidak mengutamakan pembangunan drainase yang layak. Padahal pembuatan drainase sangat penting agar tidak menggenangi jalan. Saya dapat info, warga yang berjualan di dekat kawasan itu harus meninggikan halamannya, karena air meluber sampai di depan rumah mereka," paparnya.
Menurut Sulaiman, solusi lain yang dirasa bisa mengatasi masalah genangi air itu, dengan membangun gorong-gorong di pertigaan tersebut. "Tidak ada lain, selain harus membangun drainase serta gorong-gorong yang memadai," timpalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016