Pontianak (Antara Kalbar) - Warga transmigran yang ditempatkan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ikut mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat, kata Ketua Majelis Adat Budaya Jawa Kabupaten Bengkayang, HB Sudjoko.

    "Warga Jawa di Bengkayang ada beberapa puluh tahun yang lalu," kata HB Sudjoko dihubungi di Bengkayang, Rabu.

    Ia mencontohkan keberadaan mereka ikut menggerakkan ekonomi di bidang perdagangan pada malam hari di Bengkayang.

   "Sebagian besar warga yang berdagang di kaki lima pada malam hari adalah warga asal transmigran dan Jawa," tuturnya.

    Bidang lain seperti pertanian, pendidikan dan pemerintahan, mereka juga ikut memberikan sumbangsihnya.

   "Sayur mayur yang dikonsumsi itu sebagian besar datang dari Kecamatan Sanggau Ledo dan Kecamatan 17, dan yang bertani di sana mayoritas adalah trans," ujarnya.

    Mereka pun telah menganggap Bengkayang sebagai daerahnya sendiri. "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Ini pepatah kami dan ini kami pegang," kata Djoko. Mereka juga sangat berterimakasih atas perhatian pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Bengkayang.

    "Pemerintah sangat memperhatikan kami, sewajarnya kami memperhatikan daerah ini dan ikut serta dalam pembangunan segala bidang," kata Sudjoko yang juga Kepala Sekolah SMPN 1 Teriak ini.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016