Pontianak (Antara Kalbar) - Penyakit demam berdarah dengue dalam sebulan terakhir telah merenggut dua nyawa di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Banyaknya DBD di Bengkayang karena masyarakat terlalu memandang remeh akan hidup bersih," kata Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, di Bengkayang, Selasa.
Gidot menjelaskan masyarakat harus mengubah pola hidup, dari kotor menjadi berpola hidup bersih dan aktif kembali kerja bakti membersihkan selokan atau parit di lingkungan rumah masing masing. Hal itu dilakukan menurutnya dalam rangka mencegah ada korban selanjutnya dari DBD.
Salah satu korban DBD adalah seorang anak berumur 4 tahun, Paulina Merry Janefer yang meninggal pada 11 Mei lalu.
"Saya meminta mulai saat ini masyarakat Kabupaten Bengkayang segera sadar hidup bersih dan memulai gotong royong minimal sadar dengan diri sendiri untuk membersihkan selokan," katanya.
Ia juga meminta pemerintah dari tingkat terendah untuk mempelopori dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap dampak DBD yang bisa memakan korban.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bengkayang, sampai tanggal 16 Mei 2016, telah dirawat 25 pasien positif DBD.
Sementara pada Februari sendiri yang dirawat tercatat ada enam pasien, bulan Maret ada tiga pasien, April ada enam pasien dan bulan Mei sembilan pasien.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016