Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kalbar mengusulkan dikeluarkannya surat edaran melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk memberi patokan harga tiket pesawat kepada maskapai, menyusul mahalnya harga tiket pada saat hari besar keagamaan di Kalbar.

"Selama ini harga tiket pesawat menjadi salah satu penyebab inflasi di Kalimantan Barat, terutama pada saat perayaan hari besar agama seperti Lebaran dan Natal, atau Imlek. Untuk itu, kita harapkan ada semacam surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan kepada setiap maskapai menentukan harga ambang batas tiket," kata Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy di Pontianak, Senin.

Menurutnya, hal itu sudah disampaikan pihaknya kepada Ditjen Perhubungan Udara agar bisa menjadi atensi bagi Kementerian Perhubungan dalam mengantisipasi mahalnya harga tiket, tidak hanya di Kalbar namun untuk daerah lainnya.

"Arus mudik di Kalimantan Barat pada tahun 2015, lebih dari 200 ribu orang. Sekitar 85 persen melalui jalur udara," katanya.

Yang menjadi masalah, lanjutnya, yaitu pada momentum tersebut maskapai sering memanfaatkan dengan menaikkan harga jual tiket, itu yang menyebabkan 70 persen sumbangsih harga tiket berdampak inflasi terhadap Kalbar, tentu sisi lainnya akan berdampak pengaruh perekonomian daerah.

Christiandy mengungkapkan pihaknya juga menyampaikan perlu langkah antisipasi terkait lonjakan penumpang, khususnya angkutan umum terutama pada H-3 maupun H+3.

Yang utama menurut Christiandy, adalah menjaga serta menekan angka-angka kecelakaan. Begitu juga Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, tetap melakukan berbagai antisipasi dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan Organda.

"Semua pihak tentu tidak mau adanya kejadian-kejadian yang dapat merugikan kita semua. Rapat juga dibicarakan tentang angkutan pribadi, serta arus kemacetan yang bakal terjadi, memang pada saat menjelang Lebaran kemacetan di Kalimantan Barat tidak separah di Jawa, namun demikian kita tetap mengantisipasi serta melakukan berbagai perbaikan," katanya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016