Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis meminta Badan Restorasi Gambut untuk bisa memaksimalkan penanganan perbaikan rusaknya lahan gambut yang terjadi di Kalbar akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Dibentuknya Badan Restorasi Gambut sebagai komitmen nyata pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan terutama di area gambut seperti di Kalimantan Barat, dan beberapa provinsi lainnya yang hampir setiap tahun terjadi kebakaran lahan dan hutan. Namun, kita berharap agar penanganannya bisa lebih maksimal agar peremajaan lahan gambut bisa dilakukan," kata Cornelis pada saat menghadiri kegiatan Joint simposium Restorasi Gambut dan pencegahan kebakaran gambut, di Jakarta, Senin.
Menurutnya, komitmen bersama sangat diharapkan untuk mencegah kebakaran lahan di area gambut agar kebakaran gambut tidak terulang kembali.
"Jangan saling salah menyalahkan mari bersatu untuk bekerja dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi," katanya.
Menurut Cornelis, dengan adanya badan restorasi gambut itu, pemerintah daerah sangat terbantu, terutama dalam penyelesaian masalah yang ada di lahan gambut.
"Moratorium yang telah dikeluarkan tentunya sangat baik tidak ada lagi pembukaan lahan di area gambut," tuturnya.
Cornelis berharap gambut yang rusak harus diperbaiki dan ditanami dengan tanaman yang cocok dibuat bendungan agar air tidak keluar. Dirinya juga berharap perguruan tinggi yang akan dilibat dalam penaganan lahan gambut agar membuat teori yang tidak terlalu muluk sehingga susah di mengerti.
"Buat saja yang mudah yang bisa dikerjakan bersama masyarakat," katanya.
Disamping itu, Cornelis meminta, Badan Restorasi Gambut agar dapat memperkerjakan para pekerja dari daerah itu sendiri karna lebih memahami daerah sekitar yang terdapat lahan gambut.
Dirinya menambahkan, salah satu penyebab kerusakan yang terjadi pada beberapa lahan gambut karena pembelian HPH yang diberikan pada jaman dulu terlalu banyak.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang politik hukum dan keamanan RI Luhut Binsar Panjaitan, menyambut baik keterlibatan universitas dalam hal restorasi gambut.
Kata Luhut, pencegahan lebih baik. selain itu Purnawirawan TNI bintang empat itu berharap teknologi memang harus di butuhkan dalam penangan masalah yang terjadi, di samping itu juga, sikap disiplin menjadi kunci utama dalam mengatasi setiap permasalahan yang terjadi.
Kepala badan restorasi gambut Nasir Poead, mengatakan kegiatan yang di adakan dalam rangka untuk menjaga dan memulihkan ekosistem. sumbangsih peguruan tinggi sangat di harapkan. Dunia pendidikan sangat di harapkan mencatat sejarah dalam restorasi gambut.
Diungkapkan Nasir, ada 11 perguruan tinggi di indonesia yang terlibat dalam kegiatan tersebut antara lain Universitas Jambi, Riau, Tanjung Pura, Lampung mangkurat, Universitas Palangkaraya, Gajah Mada, ITB dan UNS.
Upaya restorasi gambut melalui perbaikan tata kelola lahan gambut yang meliputi perbaikan ekologi, ekonomi, dan juga sosial memerlukan dukungan riset yang mendalam serta aksi bersama restorasi dengan sivitas akademika. Bagi perguruan tinggi merupakan entitas tersendiri dalam perubahan sosial.
"Mereka dapat mendorong restorasi gambut menjadi titik awal membangun basis keilmuan dan gerakan sosial yang kuat," kata Nasir.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016