Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Yusnita Fitriadi mengatakan, stok daging di kota itu mencukupi hingga Idul Fitri 1437 Hijriyah.
"Pasokan daging sapi untuk Kota Singkawang mencukupi hingga Lebaran nanti," kata Yusnita di Singkawang, Rabu.
Yusnita memprediksikan, kebutuhan daging sapi menjelang lebaran nanti mencapai sekitar 500 ekor.
"Kalau dalam kondisi normal rata-rata perbulan kebutuhan akan daging sapi sekitar 200 sampai 250 ekor. Sedangkan dalam satu hari jika kondisi normal rata-rata bisa mencapai 10 ekor," katanya.
Bahkan dari Singkawang pun, katanya, menyuplai ke daerah tetangga seperti Kabupaten Sambas dan Bengkayang.
"Meskipun ada lonjakan permintaan daging menjelang Lebaran, tidak menjadi persoalan karena masih dapat memenuhi kebutuhan warga Singkawang," katanya.
Selain sapi lokal, kata Yusnita, Singkawang juga mengambil sapi yang masih muda dari pulau Jawa. "Yang masih muda kita pasok ke Singkawang untuk digemukkan di peternakan Singkawang," tuturnya.
Sementara untuk tempat pemotongan sudah di pusatkan di Rumah Potong Hewan (RPH).
"Di sana juga sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tenaga dokter hewan yang akan memeriksa kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong," katanya.
Yusnita menyebutkan, kapasitas Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Singkawang lumayan cukup besar. "Bisa mencapai sekitar 30-40 ekor," tuturnya.
Mengenai harga daging di pasar tradisional, ujar Yusnita, masih normal yakni Rp120 ribu per kilo gram. "Kalaupun naik tentu tidak terlalu tinggi, namun itu semua tergantung mekanisme harga pasar. Yang pasti bisa naik, kalau turun tidak mungkin," katanya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Pasokan daging sapi untuk Kota Singkawang mencukupi hingga Lebaran nanti," kata Yusnita di Singkawang, Rabu.
Yusnita memprediksikan, kebutuhan daging sapi menjelang lebaran nanti mencapai sekitar 500 ekor.
"Kalau dalam kondisi normal rata-rata perbulan kebutuhan akan daging sapi sekitar 200 sampai 250 ekor. Sedangkan dalam satu hari jika kondisi normal rata-rata bisa mencapai 10 ekor," katanya.
Bahkan dari Singkawang pun, katanya, menyuplai ke daerah tetangga seperti Kabupaten Sambas dan Bengkayang.
"Meskipun ada lonjakan permintaan daging menjelang Lebaran, tidak menjadi persoalan karena masih dapat memenuhi kebutuhan warga Singkawang," katanya.
Selain sapi lokal, kata Yusnita, Singkawang juga mengambil sapi yang masih muda dari pulau Jawa. "Yang masih muda kita pasok ke Singkawang untuk digemukkan di peternakan Singkawang," tuturnya.
Sementara untuk tempat pemotongan sudah di pusatkan di Rumah Potong Hewan (RPH).
"Di sana juga sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tenaga dokter hewan yang akan memeriksa kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong," katanya.
Yusnita menyebutkan, kapasitas Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Singkawang lumayan cukup besar. "Bisa mencapai sekitar 30-40 ekor," tuturnya.
Mengenai harga daging di pasar tradisional, ujar Yusnita, masih normal yakni Rp120 ribu per kilo gram. "Kalaupun naik tentu tidak terlalu tinggi, namun itu semua tergantung mekanisme harga pasar. Yang pasti bisa naik, kalau turun tidak mungkin," katanya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016