Ngabang (Antara Kalbar) – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan, wajar saja ribuan guru se Kalbar yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melakukan unjuk rasa terkait belum cairnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Wajar saja mareka mengancam tidak akan menerima siswa baru. Saya tidak marah. Sekarang masalah BOS sudah ada jaminan surat dari kementerian akan direvisi soal petunjuknya. Jadi besok kita kirim bisa dicairkan, beres. Setiap persoalan ada solusinya," ujar Cornelis disela kunjungan kerja di Landak.
Ia menjelaskan, sebenarnya dana BOS bukan tidak keluar tapi masalah petunjuk yang belum jelas. Terutama masalah monitoring dana BOS yang diserahkan kepada gubernur. Sementara aparat terbatas, gubernur harus monitoring semua sekolah yang cukup banyak.
"Sebenarnya BOS bukan tak keluar. Kita ada duetmnya , masalahnya petunjuknya yang belum terlalu jelas, jadi kita minta petunjuk yang dikeluarkan kementerian itu tegas tidak bersayap, terutama monitoring. Karena monitoring yang berat diserahkan semua ke gubernur sekolah banyak, apakah pakai sampling atau seluruh sekolah," tegas Cornelis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Wajar saja mareka mengancam tidak akan menerima siswa baru. Saya tidak marah. Sekarang masalah BOS sudah ada jaminan surat dari kementerian akan direvisi soal petunjuknya. Jadi besok kita kirim bisa dicairkan, beres. Setiap persoalan ada solusinya," ujar Cornelis disela kunjungan kerja di Landak.
Ia menjelaskan, sebenarnya dana BOS bukan tidak keluar tapi masalah petunjuk yang belum jelas. Terutama masalah monitoring dana BOS yang diserahkan kepada gubernur. Sementara aparat terbatas, gubernur harus monitoring semua sekolah yang cukup banyak.
"Sebenarnya BOS bukan tak keluar. Kita ada duetmnya , masalahnya petunjuknya yang belum terlalu jelas, jadi kita minta petunjuk yang dikeluarkan kementerian itu tegas tidak bersayap, terutama monitoring. Karena monitoring yang berat diserahkan semua ke gubernur sekolah banyak, apakah pakai sampling atau seluruh sekolah," tegas Cornelis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016