Sintang (Antara Kalbar) - Menjelang Idul Fitri, telur ayam langka di pasaran Kota Sintang sejak tiga hari terakhir.
   
Jani, pengelola toko Sumber Ayam di Jalan MT Haryono Sintang, saat didatangi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Sintang bersama Bagian Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, mengatakan sudak kekurangan stok telur dalam tiga hari terakhir.
   
"Pengiriman dari Pontianak maupun Singkawang juga belum pasti, begitu juga soal jumlahnya," kata Jani.
   
Ia mengatakan, kelangkaan telur di Sintang dikarenakan agen di Pontianak juga sedang kosong. "Kami belum bisa memastikan kapan telur datang. Kalaupun ada, jumlahnya mungkin ndak banyak," katanya.
   
Kurangnya suplai telur juga dialami Toko Sumber Pangan di Pasar Masuka Sintang. Pemilik toko mengaku hanya menjual stok terakhir dan belum mendapat suplai tambahan. "Telur sedang kosong, mohon solusi lah," pinta pemilik toko tersebut.
   
Kondisi yang tak jauh berbeda juga terjadi di Toko Usaha Baru Jalan WR Supratman Pasar Sungai Durian. "Di sini kondisinya juga sama, telur ada, tapi ndak banyak," bebernya.
   
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sintang Sudirman mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan telur pihaknya berkoordinasi dengan Bagian Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Sintang. "Kami sepakat mendatangkan telur dari provinsi. Yang notabene-nya mengambil stok dari Kalimantan Selatan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini telur tersebut tiba di Sintang," harapnya.
   
Suplai telur tersebut, kata Sudirman, akan digunakan untuk Operasi Pasar (OP) 30 Juni nanti. "Kami pesan telur sebanyak 5 ton," katanya.
   
Ia mengatakan, OP dilakukan karena Sintang terjadi kelangkaan telur ayam. Karena, produksi telur ayam di Kalimantan Barat terbatas. "Kami sudah menghubungi ke Singkawang, mereka bilang produksinya kurang. Sementara permintaan sangat banyak. Makanya tidak mampu memenuhi kebutuhan daerah lain," ujar dia.
   
Mantan Camat Sintang ini memperkirakan kelangkaan telur akan terjadi beberapa hari mendatang. "Sepanjang produksi belum bisa memenuhi, telur ayam akan mengalami kelangkaan," katanya.
   
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Sintang, Wiryono mengatakan kebutuhan rutin akan telur di Bumi Senentang 15 ton per hari. "Kalau hari-hari besar, kebutuhan melonjak hingga 25 ton per hari," bebernya.
   
Dengan adanya OP nanti, kata Wiryono, tujuannya bukan untuk pengendalian harga karena stok sedang kosong melainkan memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kalau suplai terbatas, pelaksanaan untuk menekan kenaikan harga kurang mengena. Kalau suplai berlebih, OP bisa mempengaruhi harga pasar," katanya.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016