Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Pariwisata memberikan pelatihan kepada pengelola homestay dan rumah kost dalam rangka peningkatan kapasitas usaha masyarakat destinasi pariwisata di Kota Singkawang.
Pelatihan yang digelar selama dua hari itu, dihadiri Kepala Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Masyarakat Asdev Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar RI, Woro Mustiko dan seorang pakar pariwisata yang merupakan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta sekaligus Master Planing di Kementerian Pariwisata RI, Kusmayadi selaku nara sumber.
"Pelatihan ini ditujukan kepada para pelaku, pemilik atau pengelola homestay maupun kost," kata Kepala Bidang Pariwisata, pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Singkawang, Triwahdina Safryantini di Singkawang, Kamis.
Sementara di Singkawang ini, kata Dina, hanya ada beberapa saja yang sudah memenuhi syarat homestay. Sehingga, pada kegiatan ini, pihaknya tidak hanya melibatkan pengelola homestay saja, tapi juga pengelola rumah kost.
Tujuannya, jelas Dina, agar mereka punya motivasi untuk membuat homestay, guna memanfaatkan event-event besar di Singkawang.
"Kalau rumah kost itukan bayarnya per bulan. Nah, ketika kost itu sudah kosong, maka dirikanlah homestay," tuturnya.
Dinas Pariwisata, katanya, siap mempromosikan kepada pengunjung untuk mendiami homestay yang didirikan masyarakat.
"Karena, pada saat even-even besar seperti Cap Go Meh dan tahun baru, semua hotel di Singkawang itu sudah pada penuh (full booking). Nah, kalau masyarakat punya homestay, maka bisa kita tawarkan untuk pengunjung," ujarnya.
Kementerian Pariwisata, lanjut Dina, pada hari ini berupaya untuk memberikan pelatihan agar si pengelola tahu bagaimana cara membuat homestay yang baik.
"Kalau di Singkawang sudah punya kan enak untuk kita memasarkannya. Dan kita tidak akan ragu-ragu lagi untuk memasarkannya kepada wisatawan yang datang," ungkapnya.
Menurut Dina, homestay di Singkawang sampai saat ini masih sebatas rumah Kost. Maka dari itulah, Kementerian Pariwisata berupaya untuk membina, membimbing, dan mencarikan solusi kepada pengelola.
Hanya saja, tutur Dina, Singkawang selalu dilema. Ketika ada agenda besar, hotel selalu mengalami kekurangan kamar untuk menampung para pengunjung yang datang. Tapi, ketika sepi kegiatan juga dikeluhkan pengusaha hotel.
Guna mengatasi hal tersebut, maka harus ada peningkatan pariwisata. Baik melalui agenda maupun daya tarik yang lain.
Saat ini, Disbudparpora sedang menjalin komunikasi bersama PHRI Singkawang. "Giat-giat apa saja yang akan kita lakukan, guna menarik daya tarik wisatawan meskipun Singkawang tidak ada agenda besar," katanya.
Intinya, kata Dina, ketika tempat itu menarik. Maka orang akan datang. Dan ketika orang datang, maka kita harus menyiapkan tempat dia menginap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016