Pontianak (Antara Kalbar) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat menyesalkan dan mengecam aksi penyerangan dan percobaan peledakan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep Medan, Sumatra Utara, Kamis (28/8) lalu. 

"Kami menilai tindakan pelaku bisa merusak hubungan tatanan kerukunan umat beragama. Meski kejadian itu di Medan, namun bisa berdampak ke daerah lainnya," kata Ketua Umum FKUB Kalimantan Barat Wajidi Sayadi di Pontianak, Selasa.

Pernyataan sikap itu juga disampaikan bersama tokoh agama lain yang juga menjadi pengurus FKUB Kalimantan Barat. Di antaranya Wakil Ketua I Aries Mawardi (Katolik), Wakil Ketua II Ir. Putu Dupa Bandem (Hindu), Sekretaris FKUB Pdt Daniel Alpius, M.Th dan Wakil Sekretaris Suryanto, Bsc SH (Konghucu).

Wajidi menyebutkan poin penting dari pernyataan sikap itu di antaranya meminta polisi dan aparat penegak hukum lainnya untuk mengungkapkan secepatnya dan menindak tegas pelaku peristiwa.

"Kami meminta agar pelaku ditindak tegas secara profesional sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," tuturnya.

Dari peristiwa itu dia mengajak sekaligus mengimbau tokoh dan umat beragama agar tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh provokasi di media sosial mengenai peristiwa itu.

Dia meminta agar semua pihaknya menyerahkan sepenuhnya dan percaya kepada aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini. Selain itu di juga mengajak seluruh umat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama agar situasi dan kondisi tetap aman dan damai.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua I Aries Mawardi (Katolik) meminta semua pihak agar ikut menjaga keamanan. Dia mengingatkan jangan ada yang merasa wilayah sudah cukup aman, sebab, ada saja pihak yang tidak suka sehingga berupaya membuat kericuhan.

"Jangan takut terhadap terorisme dan radikalisme. Mari bersama-sama menjaga keamanan di daerah kita," katanya.

Wakil Ketua II Ir Putu Dupa Bandem (Hindu) mengaku sudah 41 tahun tinggal di Kalbar. Selama itu dia melihat Kalimantan Barat sebagai daerah yang kondusif karena itu Putu mengajak agar masyarakat jangan terprovokasi terhadap hal-hal yang memicu konflik.

"Hal yang terjadi di Kalbar bukan berlatar belakang agama. Jadi seperti pernyataan sikap FKUB, serahkan semuanya ke aparat hukum," tuturnya.

Demikian yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Suryanto, Bsc SH (Konghucu) juga meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang masuk.

"Karena itu perlu adanya deteksi dini, dan kewaspadaan dari aparat serta masyarakat terhadap pihak-pihak yang tidak senang dengan kedamaian," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016