Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Kalbar, menjajaki dan merancang pengendalian hama tikus di sawah secara alami dengan metode pemanfaatan burung hantu.

"Untuk mengendalikan hama tikus di Kabupaten Sambas perlu dilakukan dengan metode alami tanpa menggunakan racun yakni dengan burung hantu," ujar Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan peternakan kabupaten Sambas Isnawadi Ishak saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Ia menjelaskan penjajakan pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami tikus berupa burung hantu kini sedang dipelajari oleh pihaknya.

"Jika sudah benar-benar dilaksanakan nantinya di sawah akan dibuat rumah burung hantu. Pada siang hari sebagai tempat tinggal burung pemangsa tikus tersebut dan pada malam hari burung tersebut akan berburu tikus," katanya.

Ia menambahkan pengendalian tikus dengan musuh alami seperti itu dipraktekan sejumlah petani di Pulau Jawa. Jenis burung hantu untuk mengendalikan tikus seperti yang dilakukan di Pulau Jawa merupakan jenis tyto alba.

"Saat ini petani di Kabupaten Sambas masih mengandalkan pengumpanan atau racun dalam mengendalikan hama tikus. Kemudian ada juga dengan grobyokan tikus secara beramai-ramai," tuturnya.

Ia berharap dengan metode rubuha yang sedang dijajaki dapat lebih efektif lagi dalam pengendalian hama tikus di Sambas sehingga produksi hasil padi akan jauh lebih baik apabila tanpa hama yang sangat merusak.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016