Mempawah (Antara Kalbar) – Kodim 1201/MPH dan Polres Mempawah mengapresiasi sikap ratusan warga Sungai Pinyuh yang telah berkenan mempercayakan kepada aparat terkait penangan perselisihan antara nelayan Kuala Secapah dengan nelayan Sungai Pinyuh.
   
Dandim 1201/MPH Letkol Infanteri Win Nindar mengatakan sebelumnya, siang tadi (4/10) sekira pukul 14.00 WIB massa datang dari Sungai Pinyuh bergerak memasuki kawasan pelabuhan kuala Mempawah. Mereka melakukan aksi protes terhadap nelayan Kuala Secapah yang dituding telah melakukan penangkapan kapal trawl (pukat harimau) milik nelayan Sungai Pinyuh saat melintas di perairan muara Kuala Mempawah.
   
"Singkatnya begini, protes nelayan Sungai Pinyuh tadi sore itu dialamatkan terhadap nelayan Kuala Secapah, karena dituding telah melakukan penangkapan kapal trawl (pukat harimau) milik nelayan Sungai Pinyuh saat melintas diperairan muara Kuala Mempawah. Lantas mereka menuntut keadilan. Informasinya salah satu ABK kapal trawl itu terjun dan sampai saat ini belum diketahui nasibnya. Ini sedang didalami aparat," ujar Win Nindar.
   
Dari keterangan nelayan setempat, ungkap Win Nindar, katanya sejak dulu sudah ada kesepakatan antara nelayan Sungai Pinyuh dan nelayan Kuala Secapah atas larangan menangkap ikan menggunakan pukat harimau.
   
Jika diantaranya kedapatan melakukan penangkapan dibawah radius 20 mil dari tengah laut, maka kapal trawl tersebut harus disita dan dibakar. "Itukan menurut mereka, versinya nelayan. Kesepakatan itu jelas dasarnya tidak jelas. Yang jelas larangan menggunakan pukat harimau itu kan sudah diatur dalam permen kelautan nomor 2 tahun 2015, aturan ini yang harus dipahami para nelayan juga," ujarnya.
   
Disinggung banyaknya anggota TNI yang diterjunkan dalam membackup Polri siang tadi, Dandin Win Nindar menegaskan hal tersebut merupakan antisipasi dan langkah cepat yang memang harus dikondisikan.
   
"Secara prinsip TNI sifatnya membantu Polri saja. Yang jelas dari kodim kita tadi siapkan dua SST (personil gabungan), ada sekitar 90 anggota semua kita terjunkan, termasuk dari batalyon 643/WNS ada 60 anggota,” kata Win Nindar.
  
 Pasca TNI/Polri diterjunkan ke Pelabuhan Kuala Mempawah, konsentrasi massa yang semula diindikasikan mulai mengarah pada tindakan anarkis perlahan mulai kondusif. Sejak pukul 16.30 WIB TKP kembali normal dan konsentrasi massa satu persatu membubarkan diri.
   
Namun pihak Polres Mempawah dan TNI hingga kini masih mengantisipasi hal-hal yang dimungkinkan terjadi. Sementara ABK kapal trawl, Sur (40) warga Sungai Pinyuh yang hingga kini belum diketahui nasibnya itu masih dalam penyelidikan (pencarian) aparat. Sedangkan armada kapal trawl yang sebelumnya disita nelayan setempat itu, sudah diamankan di Pomal Kuala Secapah.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016