Sanggau (Antara Kalbar) - Warga mengeluhan pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan Simpang Ampar hingga batas kota Sanggau yang dinilai lamban.
   
"Bayangkan ini sudah memasuki tahun kedua sejak diluncurkan pengerjaan oleh Gubernur Kalbar Cornelis pada bulan Juni tahun 2015 lalu. Kita lihat pengerjaan peningkatan jalan Sanggau – Sosok – Tayan, dengan anggaran hampir sekitar setengah triliun yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) dan APBN dinilai masih jauh dari harapan," ungkap Abdur Rahim, warga Sanggau.
   
Menurut Rahim, melihat kondisi saat ini, di jalur tertentu tetap saja warga yang bertempat tinggal di tepi jalan raya jika musim kemarau mandi debu. Sedangkan jika musim hujan, harus terkena lumpur.
   
"Kita berharap kepada kontraktor agar pengerjaan jalan yang dinantikan masyarakat Kabupaten Sanggau ini bisa berjalan lancar dan sesuai target yang diharapkan," tegas dia.
   
Sebab menurut Rahim, pekerjaan pada ruas jalan itu terbilang cukup banyak meliputi diantaranya pengaspalan, pembuatan parit-parit tepi jalan serta penimbunan bahu jalan.
   
Pihaknya saat tim dari ADB turun ke lapangan menanyakan kondisi sosial masyarakat, diketahui untuk pembebasan lahan tidak ada masalah. Namun, dalam perjalanan pengerjaannya, malahan kontraktor yang dinilai lamban.
   
"Semestinya, kontraktor menambahkan unit alat berat, sehingga di berbagai jalur bisa bekerja. Sementara saat ini diketahui, hanya pada beberapa jalur saja yang bekerja," pinta dia.
   
Diketahui kontraktor pemenang tender pengerjaan jalan Tayan-Sanggau ini yakni PT Yasa Patria Perkasa dan PT Budi Bhakti Prima.
   
Untuk jalur jalan Sosok-Tayan sepanjang 41,6 Kilometer (Km) dan Simpang Tanjung-Kota Sanggau sepanjang 37,6 Km, dengan waktu pelaksanaan proyek 1.095 hari atau sekitar tiga tahun dengan masa pemeliharaan 370 hari kalender.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016