Pontianak (Antara Kalbar) - PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Supadio Pontianak menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di bandara tersebut.
"Latihan PKD yang diadakan setiap dua tahun sekali ini bertujuan untuk menguji kehandalan dan kemampuan personil dalam penanggulangan keadaan darurat," kata General Manager Bandara Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro di Pontianak, Kamis.
Dengan mengusung kode operasi Spirit of Borneo, latihan PKD ini turut melibatkan para maskapai penerbangan, TNI AU Lanud Supadio, Polsek Bandara dan instansi terkait lainnya.
"Dalam penanggulangan keadaan darurat sangat diperlukan suatu koordinasi yang baik serta memberikan pertolongan dengan cepat. Selain itu diperlukan usaha untuk meminimalkan jatuhnya korban" tuturnya.
Penanggulangan PKD itu diskenariokan dengan sebuah "hard landing" dari pesawat PontiAir akibat "cross wind" dari arah barat.
Pesawat type B 737-800 NG itu memiliki registrasi PK-PNK dengan nomor penerbangan KB-113. Pesawat rute Jakarta - Pontianak ini membawa penumpang sebanyak 60 orang dan kru pesawat 7 orang.
Pesawat tersebut terbakar setelah keluar dan berbelok ke kanan dari runway 33 di depan taxiway Alpha sejauh 20 m dari pinggir runway.
"Petugas ATC dengan segera membunyikan Crash Bell atau alarm kecelakaan. Tim PKP-PK dengan armadanya segera menuju lokasi kecelakaan untuk melakukan pemadaman dan evakuasi penumpang/korban," katanya.
Bantuan dari TNI, tim medis, SAR dan lainnya datang untuk melakukan evakuasi penumpang/korban dari pesawat PontiAir. Beberapa penumpang yang terluka dengan cepat di bawa ke rumah sakit terdekat guna memberikan pertolongan.
"Kami berharap dengan adanya latihan Penanggulangan Keadaan Darurat ini, akan meningkatkan performa personil kami dan instansi terkait. Serta meningkatkan fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam tanggap darurat," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Latihan PKD yang diadakan setiap dua tahun sekali ini bertujuan untuk menguji kehandalan dan kemampuan personil dalam penanggulangan keadaan darurat," kata General Manager Bandara Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro di Pontianak, Kamis.
Dengan mengusung kode operasi Spirit of Borneo, latihan PKD ini turut melibatkan para maskapai penerbangan, TNI AU Lanud Supadio, Polsek Bandara dan instansi terkait lainnya.
"Dalam penanggulangan keadaan darurat sangat diperlukan suatu koordinasi yang baik serta memberikan pertolongan dengan cepat. Selain itu diperlukan usaha untuk meminimalkan jatuhnya korban" tuturnya.
Penanggulangan PKD itu diskenariokan dengan sebuah "hard landing" dari pesawat PontiAir akibat "cross wind" dari arah barat.
Pesawat type B 737-800 NG itu memiliki registrasi PK-PNK dengan nomor penerbangan KB-113. Pesawat rute Jakarta - Pontianak ini membawa penumpang sebanyak 60 orang dan kru pesawat 7 orang.
Pesawat tersebut terbakar setelah keluar dan berbelok ke kanan dari runway 33 di depan taxiway Alpha sejauh 20 m dari pinggir runway.
"Petugas ATC dengan segera membunyikan Crash Bell atau alarm kecelakaan. Tim PKP-PK dengan armadanya segera menuju lokasi kecelakaan untuk melakukan pemadaman dan evakuasi penumpang/korban," katanya.
Bantuan dari TNI, tim medis, SAR dan lainnya datang untuk melakukan evakuasi penumpang/korban dari pesawat PontiAir. Beberapa penumpang yang terluka dengan cepat di bawa ke rumah sakit terdekat guna memberikan pertolongan.
"Kami berharap dengan adanya latihan Penanggulangan Keadaan Darurat ini, akan meningkatkan performa personil kami dan instansi terkait. Serta meningkatkan fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam tanggap darurat," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016