Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Operasional PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani menyatakan, saat ini Bandara Supadio dalam kondisi siaga satu karena kelebihan penumpang menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Dengan keadaan Bandara Supadio sekarang, statusnya bisa dikatakan siaga satu, karena antara permintaan untuk tiket atau menggunakan jasa penerbangan sangat tinggi, tetapi layanan dari maskapai penerbangan tidak bisa memenuhinya," kata Syarif Usmulyani di Pontianak, Rabu.
Apalagi dengan kerusakan pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air, sehingga dari yang sebelumnya melayani tujuh penerbangan pulang dan pergi, kini hanya mampu tiga sampai empat penerbangan saja dalam sehari, katanya.
"Akibatnya harga tiket menjadi tinggi, apalagi menjelang Idul Fitri ditambah lagi bersamaan dengan ritual sembahyang kubur oleh warga Tionghoa sehingga memicu kenaikan harga tiket," ungkapnya.
Harga tiket menurut dia, saat ini sudah tembus Rp1,2 juta untuk beberapa maskapai penerbangan, tetapi kalau maskapai Garuda Rp1,6 juta/penumpang.
Dalam kesempatan itu, Usmulyani menyatakan, saat ini Bandara Supadio Pontianak memang sudah mendesak dibangunnya landasan baru yang panjangnya mencapai 3.600 meter dengan biaya sekitar Rp1,2 triliun, sehingga landasan baru itu nantinya bisa didarati oleh semua jenis pesawat, baik pesawat kecil dan besar.
"Sekarang untuk pembangunan landasan baru itu akan mulai tender tahun ini, yang diperkirakan tahap satu selesai bersamaan pembangunan terminal penumpang untuk sayap kanan tahun 2014, dan sudah selesai semuanya tahun 2015," ujarnya.
Bandara Supadio Pontianak Siaga Satu Kelebihan Penumpang
Rabu, 24 Juli 2013 16:14 WIB