Singkawang  (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan Singkawang, HM Nadjib mengatakan pihaknya akan membangun Paguyuban Sekolah untuk mengantisipasi penganiayaan dan kekerasan terhadap guru.

"Untuk mengantisipasi adanya kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap guru, dalam waktu dekat akan membangun paguyuban sekolah. Paguyuban sekolah ini merupakan perangkat daripada komite sekolah," kata Nadjib di Singkawang, Jumat.

Jadi, jelasnya, apabila ada permasalahan yang sifatnya di internal kelas, maka perangkat paguyuban inilah yang akan mengatasi masalah itu.

Namun, dirinya berharap, penganiayaan terhadap guru jangan sampai terjadi di kota setempat. "Jangan sampai lah terjadi di Kota Singkawang," tuturnya.

Menurutnya, penganiayaan terhadap guru dapat menurunkan wibawa seorang tenaga pengajar.

"Guru itukan lembaga terhormat dan merupakan pahlawan tanpa jasa. Kalau sampai di aniaya tentu dapat menurunkan wibawa seorang guru," ujarnya.

Seandainya penganiayaan guru sampai terjadi di Kota Singkawang, Nadjib tak segan-segan menginstruksikan komite sekolah dan PGRI untuk melakukan demo besar-besaran.

"Betul, saya akan gerakkan komite bersama PGRI untuk mendemo orangtua siswa yang bersangkutan," tegasnya.

Maka dari itu, Nadjib menyarankan, seandainya ada permasalahan antara siswa dengan guru, sebaiknya bicarakan dulu baik-baik dengan pihak sekolah.

"Tanyakan apa permasalahannya, jangan main lapor ke polisi atau langsung main hakim sendiri," katanya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016