Mempawah (Antara Kalbar) - Tingginya curah hujan yang terjadi sejak Selasa (29/11) hingga Kamis malam (1/12) semakin meresahkan ribuan warga di Mempawah Timur. Kondisi tersebut diperparah dengan meluapnya sungai Mempawah yang disertai pasang air laut, dan dikhawatirkan berpotensi terjadinya banjir besar. Sebab, debit air telah menggenangi ratusan rumah warga di pemukiman tersebut.
   
Menurut kepala desa Antibar, Edy Irwan sedikitnya terdapat 6.000 jiwa warga desanya terkena dampak banjir. "Namun, ada yang masih menetap dan ada juga yang mengungsi di rumah sanak keluargannya di kawasan yang lebih tinggi," jelasnya.
  
Saat melakukan pemantauan Kamis dini hari pukul 01.00 WIB, Edy Irwan mengungkapkan bahwa warganya sudah ada yang mengungsikan diri. "Semakin malam debit air memang semakin tinggi. Bahkan  ketinggian air sudah satu meter merendam rumah warga," ungkapnya cemas.
   
Edy Irwan menuturkan bahwa banjir yang terjadi di kawasan desa Antibar saat ini sebenarnya sangat jarang terjadi. "Ini bisa dibilang banjir besar dan terparah dalam beberap tahun terakhir. Karena rumah orang tua saya, juga terkena di kawasan jalan Johansyah Bakri sebenarnya sanagat jarang terkena banjir," ujarnya.
   
Terkait fenomena alam itu, Badan Lingkungan Hidup Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BLHBPBD) Kabupaten Mempawah menyatakan langsung meninjau ke lokasi guna memastikan warga yang terkena damapak banjir di desa Antibar. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BLHBPBD Kabupaten Mempawah, Firdaus mengungkapkan hingga kini terdata 5 (lima) kecamatan di 11 desa/kelurahan di kabupaten itu sudah terkena dampak banjir.
   
"Desa Parit Banjar,  Malikian, Sengkubang, desa Pasir, Antibar, Bakau Kecil, Bakau Besar, Kelurahan Anjongan, desa Peniraman semuanya sudah banjir," kata Firdaus.
  
Berdasarkan pemantauan, pihak BLHBPBD Kabupaten Mempawah mengakui kawasan yang dilanda banjir besar terjadi di desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur. "Di antibar itu banjirnya yang paling parah, perkiraan tingginnya 80 sentimeter hingga satu meter," ujar Firdaus.
   
Atas bencana banjir ini Firdaus menegaskan sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan maupun pihak desa dan kelurahan untuk melakukan monoitoring terhadap lokasi banjir. "Jika air semakin naik dan diperlukan tindakan evakuasi maka akan dilakukan evakuasi segera. Kita juga sudah mengintruksikan ke camat untuk mendata warga yang memerlukan bantuaan logistik," pungkasnya.
  
 Meski berangsur surut sejak Kamis pagi hingga siang hari, cuah hujan ternyata kembali mengguyur wilayah Kabupaten Mempawah dan sekitarnya sejak sore hari. Namun, BLHPBD Kabupaten Mempawah sedianya telah menyiapkan logistik dan menyalurkannya kepada warga yang menjadi korban banjir.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016