Sanggau (Antara Kalbar)- Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat tersendat sejak beberapa pekan belakangan ini.
   
Hal itu dipicu ruas jalan Embaong-Sungai Batu di Kecamatan Kapuas, jalur utama yang dilintasi truk tangki pengangkut BBM mengalami kerusakan cukup parah. Selain itu, dikarenakan adanya pembangunan tiga jembatan di jalur jalan tersebut sehingga kendaraan yang melintas hanya melalui jembatan darurat saja.
   
"Jalannya rusak bang. Rata-rata kami tidak berani masuk ngisi BBM. Takutnya, tahu-tahu mau keluar hari hujan, sudah dipastikan kita amblas. Apalagi ada beberapa jembatan darurat itu, susah kita lewati," ungkap salah seorang sopir truk tangki yang enggan namanya disebutkan.
   
Akibat ruas jalan yang rusak tersebut, truk-truk tangki yang biasanya puluhan unit mengangkut BBM dari Jobber atau  depot mini BBM yang terletak di Sungai Batu, sekarang memilih mengangkut dari Pontianak dan Sintang.
   
Untuk itu, maka suplai BBM ke SPBU menjadi tersendat. "Kita pun masih banyak Delivery Order (DO) yang belum dikirim Bang. Sekarang saja untuk pertalite sudah habis, demikian juga solar," ujar salah seorang penjaga SPBU di Kota Sanggau.
   
Senada dilontarkan Tanu, pengelola SPBU Engkayas, Sanggau. Ia mengeluh tersendatnya pasokan BBM dari Jobber Sungai Batu tersebut. "Iya sudah beberapa hari ini tersendat, kalau begini terus kami mau jual apa. Kata nya akibat jalan rusak," ujar dia.
   
Tanu berharap ruas jalan tersebut cepat diperbaiki. Sehingga pasokan BBM ke SPBU miliknya bisa lancar dan tidak mengalami kendala. "Kita tidak tahu lah, tanggungjawab siapa yang harus memperbaiki ruas jalan itu. Tapi harapan kita jalan itu cepat diperbaiki, truk tangki kami bisa lancar mengangkut BBM itu saja," tegasnya.
   
Pantauan Antara di lapangan, kerusakan ruas jalan tersebut terdapat di beberapa titik. Di luar tiga jembatan darurat, dikarenakan adanya pembangunan jembatan baru. Sementara itu, terlihat alat berat berupa Greader dan Stamball Vibro sedangkan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan. Para pekerja itu mengaku mereka dari PT ASP sebuah perusahaan kelapa sawit di wilayah itu.     "Kami dari PT ASP, alat berat kita siaga di sini. Angkutan sawit PT ASP sekitar hanya belasan truk saja tiap hari. Itupun keluarnya sore hari," jelas mereka.
   
Ruas jalan tersebut juga dilalui kendaraan milik perusahaan hutan tanaman industri untuk pengangkutan akasia menggunakan truk roda sepuluh. Kemudian, angkutan BBM Pertamina menggunakan truk tangki dan truk PT ASP pengangkutan buah kelapa sawit serta kendaraan angkutan kebutuhan PLTU.
   
Mencermati kondisi itu, perlu kesepahaman lintas pengguna ruas jalan tersebut. Bagaimana jalan tetap terjaga dan tidak menimbulkan ekses bagi masyarakat lain.        
 

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016