Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Excekutif CCDP-IFAD Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Dr. Sapta Putra Ginting, MPd mengatakan bahwa program CCDP-IFAD yang dilaksanakan di Kubu Raya dinilai berhasil dan memberikan manfaat langsung dan meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
"Kegiatan CCDP-IFAD di Kalimantan Barat adalah yang terbaik yang ada di wilayah Kubu Raya. Baik dari segi sasaran maupun hasil yang telah dicapai dari program tersebut," katanya di Sungai Raya, Sabtu.
Hal itu diketahuinya setelah melihat langsung begitu banyak potensi yang telah tergali dengan program tersebut. Dimana dalam pelaksanaannya, masyarakatya sangat semangat dan sangat aktif.
"Sehingga segala pendekatan dan pembinaan yan kita lakukan dapat diterima oleh nasyarakat kita," tuturnya.
Sapta mengatakan bahwa di Kubu Raya kegiatan tersebut sangat berhasil baik dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahterasn masyarakat. Di Kalimantan Barat kegiatan CCDP-IFAD yang terbaik adalah Kubu Raya.
Menurut Sapta hal tersebut karena adanya sinergi dan kerjasama serta dukungan dari Pemerintah Daerah terhadap program tersebut.
Dirinya menjelaskan CCDP-IFAD hadir dengan berbagai peogram pemberdayaan dengan fokus utama adalah membangun pesisir. Sasarannya adalah masyarakat pesisir Kubu Raya baik nelayan maupun pengelola hasil tangkap dan hasil budidaya.
"Kabupaten Kubu Raya menjadi sasaran program CCDP -IFAD sejak tahun 2013. Selama program berlangsung, sudah banyak peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat pesisir Kubu Raya," katanya.
Dikatakan Sapta bahwa di Kubu Raya binaan CCDP-IFAD ada di tiga Kecamatan dengan 14 Desa dan 1620 KK yang menjadi sasaran binaan langsung program tersebut.
"Di Kubu Raya ini, kita ada di 14 Desa dengan 1620 kk binaan kita yang ada di pesisir Kubu Raya," ujar Sapta saat bertemu dengan masyarakat binaan di Nipah Panjang rabu 10/1/17.
Kegiatan utama CCDP-IFAD di Kubu Raya terbagi dalam Kelompok Budi Daya, Kelompok Nelayan Tangkap, Kelompok Pengelolaan Hasil Tangkap dan Budidaya/kelompok usaha dan Kelompok Infrastruktur serta pendampingan pengelolaan hasil sumber daya alam yang ada disekitar daerah binaan.
(U.KR-RDO/A020)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kegiatan CCDP-IFAD di Kalimantan Barat adalah yang terbaik yang ada di wilayah Kubu Raya. Baik dari segi sasaran maupun hasil yang telah dicapai dari program tersebut," katanya di Sungai Raya, Sabtu.
Hal itu diketahuinya setelah melihat langsung begitu banyak potensi yang telah tergali dengan program tersebut. Dimana dalam pelaksanaannya, masyarakatya sangat semangat dan sangat aktif.
"Sehingga segala pendekatan dan pembinaan yan kita lakukan dapat diterima oleh nasyarakat kita," tuturnya.
Sapta mengatakan bahwa di Kubu Raya kegiatan tersebut sangat berhasil baik dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahterasn masyarakat. Di Kalimantan Barat kegiatan CCDP-IFAD yang terbaik adalah Kubu Raya.
Menurut Sapta hal tersebut karena adanya sinergi dan kerjasama serta dukungan dari Pemerintah Daerah terhadap program tersebut.
Dirinya menjelaskan CCDP-IFAD hadir dengan berbagai peogram pemberdayaan dengan fokus utama adalah membangun pesisir. Sasarannya adalah masyarakat pesisir Kubu Raya baik nelayan maupun pengelola hasil tangkap dan hasil budidaya.
"Kabupaten Kubu Raya menjadi sasaran program CCDP -IFAD sejak tahun 2013. Selama program berlangsung, sudah banyak peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat pesisir Kubu Raya," katanya.
Dikatakan Sapta bahwa di Kubu Raya binaan CCDP-IFAD ada di tiga Kecamatan dengan 14 Desa dan 1620 KK yang menjadi sasaran binaan langsung program tersebut.
"Di Kubu Raya ini, kita ada di 14 Desa dengan 1620 kk binaan kita yang ada di pesisir Kubu Raya," ujar Sapta saat bertemu dengan masyarakat binaan di Nipah Panjang rabu 10/1/17.
Kegiatan utama CCDP-IFAD di Kubu Raya terbagi dalam Kelompok Budi Daya, Kelompok Nelayan Tangkap, Kelompok Pengelolaan Hasil Tangkap dan Budidaya/kelompok usaha dan Kelompok Infrastruktur serta pendampingan pengelolaan hasil sumber daya alam yang ada disekitar daerah binaan.
(U.KR-RDO/A020)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017