Pontianak (Antara Kalbar) - Calon Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan, jika dipercayakan masyarakat untuk memimpin Landak lima tahun ke depan, dirinya akan melindungi seluruh kepala desa agar tidak terlibat masalah hukum dalam penggunaan Dana Desa.

   "Tahun 2017 ini, ada sekitar Rp70 triliun dana yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pembangunan langsung di desa melalui Dana Desa, demikian dengan pemerintah kabupaten juga sudah menganggarkan ADD sehingga dana tersebut bisa dimanfaatkan langsung oleh desa untuk pembangunan," kata Karolin saat menggelar kampanye di Kecamatan Menyuke, Sabtu.

    Dia mengatakan, sejak disalurkannya Dana Desa oleh pemerintah pusat, masih ada beberapa kepala desa yang tersangkut masalah hukum karena salah dalam penggunaannya.

    "Untuk itu, saya siap melindungi kepala desa dengan memberikan pembekalan terkait penggunaannya, agar tidak ada kepala desa yang tersangkut masalah hukum dalam menggunakan Dana Desa itu," tuturnya.

    Menurutnya, jika setiap desa telah melatih diri, dan mendapatkan pendampingan yang matang baik dari pendamping desa maupun dari pemrintah kabupaten kota, dirinya yakin penyalahgunaan anggaran bisa dikurangi dan dalam penggunaannya ADD bisa lebih tepat sasaran.

     Dengan ADD dan Dana Desa yang disalurkan oleh pemerintah pusat dan kabupaten kepada pemerintah desa, tentu harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa dengan mengalokasikan penggunaannya secara tepat sasaran.

     Dia mengatakan, ke depan, pihaknya juga akan mendorong pembentukan Bumdes tersebut, agar perekonomian masyarakat bisa lebih maju.

    "Bumdes ini tentu nantinya akan mendorong perekonomian masyarakat, sehingga desa bisa lebih mandiri dan pembangunan di tingkat desa bisa lebih cepat," katanya.

    Karolin Margret Natasa mengatakan Kabupaten Landak perlu memiliki banyak Badan Usaha Milik Desa guna memaksimalkan potensi pertanian dan menggerakkan perekonomian di kabupaten itu.

    "Belum lama ini, ada satu desa di Landak yang telah mengikuti pelatihan Bumdes di Solo, dan desa ini akan menjadi percontohan Bumdes di Landak. Ke depan Landak memang memerlukan banyak Bumdes, bila perlu setiap desa memiliki satu Bumdes untuk memaksimalkan potensi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakatnya," kata Karolin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017