Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Musyafak menyatakan, pihaknya telah siap melakukan pengamanan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) 2568 menurut penanggalan China, di Kalbar.
"Setelah saya melakukan pengecekan langsung tadi, intinya kami bersama TNI dan potensi masyarakat siap mengamankan Perayaan Imlek dan CGM tahun 2017," kata Musyafak di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pola pengamanan Operasi Liong Kapuas 2017 selama 17 hari, mulai tanggal 27 Januari hingga 12 Februari, yaitu bersifat operasi kemanusian, dengan mengedepankan kegiatan pre entiv dan dan preventif yang didukung oleh semua elemen masyarakat.
"Walaupun kegiatan ini setiap tahun dilakukan, tetapi guna memberikan rasa aman dan kenyamanan pada masyarakat yang merayakan Imlek dan CGM, maka gelar pasukan tetap kami lakukan. Karena setiap ada peningkatan dinamika masyarakat akan selalu diikuti dengan meningkatnya tindak kejahatan," ungkap Musyafak.
Oleh karena, Kapolda Kalbar telah memerintahkan kepada jajarannya untuk melakukan deteksi dini, terkait fenomena yang berkembang dalam masyarakat, serta yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas agar dapat diantisipasi dengan baik, seperti kelompok intoleransi dan lainnya.
"Meskipun begitu pegelaran kekuatan di titik-titik rawan hendaknya dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Suhadi SW menyatakan, Polda Kalbar mengerahkan sebanyak 1.386 personil polisi dan TNI untuk pengamanan Perayaan Imlek dan CGM 2017, yang terdiri dari 950 anggota polisi, 186 anggota TNI, dan 250 dari potensi masyarakat.
Suhadi menambahkan, untuk fokus pengamanan Perayaan Imlek dan CGM, Polda Kalbar memfokuskan di lima wilayah, yakni Polresta Pontianak, Polres Mempawah, Singkawang, Bengkayang, dan Sambas.
"Dalam pengamanan Imlek dan CGM, juga dibentuk sebanyak 15 pos pengamanan, yakni di Pontianak sebanyak tujuh pos, Singkawang empat pos, Mempawah satu pos, Bengkayang dua pos, dan Sambas sebanyak satu pos," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Setelah saya melakukan pengecekan langsung tadi, intinya kami bersama TNI dan potensi masyarakat siap mengamankan Perayaan Imlek dan CGM tahun 2017," kata Musyafak di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pola pengamanan Operasi Liong Kapuas 2017 selama 17 hari, mulai tanggal 27 Januari hingga 12 Februari, yaitu bersifat operasi kemanusian, dengan mengedepankan kegiatan pre entiv dan dan preventif yang didukung oleh semua elemen masyarakat.
"Walaupun kegiatan ini setiap tahun dilakukan, tetapi guna memberikan rasa aman dan kenyamanan pada masyarakat yang merayakan Imlek dan CGM, maka gelar pasukan tetap kami lakukan. Karena setiap ada peningkatan dinamika masyarakat akan selalu diikuti dengan meningkatnya tindak kejahatan," ungkap Musyafak.
Oleh karena, Kapolda Kalbar telah memerintahkan kepada jajarannya untuk melakukan deteksi dini, terkait fenomena yang berkembang dalam masyarakat, serta yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas agar dapat diantisipasi dengan baik, seperti kelompok intoleransi dan lainnya.
"Meskipun begitu pegelaran kekuatan di titik-titik rawan hendaknya dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Suhadi SW menyatakan, Polda Kalbar mengerahkan sebanyak 1.386 personil polisi dan TNI untuk pengamanan Perayaan Imlek dan CGM 2017, yang terdiri dari 950 anggota polisi, 186 anggota TNI, dan 250 dari potensi masyarakat.
Suhadi menambahkan, untuk fokus pengamanan Perayaan Imlek dan CGM, Polda Kalbar memfokuskan di lima wilayah, yakni Polresta Pontianak, Polres Mempawah, Singkawang, Bengkayang, dan Sambas.
"Dalam pengamanan Imlek dan CGM, juga dibentuk sebanyak 15 pos pengamanan, yakni di Pontianak sebanyak tujuh pos, Singkawang empat pos, Mempawah satu pos, Bengkayang dua pos, dan Sambas sebanyak satu pos," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017