Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan pemanenan padi bersama masyarakat dan kelompok tani di Desa Gemba Raya Kecamatan Kelam Permai guna meningkatkan swasembada pangan di sektor padi.

Daerah, Wakil Ketua DPRD Sintang, Kepala Dinas Pertanian, Kepala BP4KKP, Kepala BKD, Kepala Disperindagkop UKM, para Staf Ahli Bupati Sintang tampak hadir mendampingi Bupati Sintang.
 
Bupati Sintang beserta rombongan memanen padi di tengah sawah yang dimana padi tersebut tampak bulir-bulir padi dengan kualitas yang terbaik,  kemudian dilanjutkan melakukan perontokan padi di mesin perontok padi.

Bupati Sintang dalam sambutannya mengatakan, jangan puas dengan hasil yang kita dapatkan , tetap terus tingkatkan kualitas padi demi menciptakan swasembada pangan.

“Pada saat ini kita laksanakan panen perdana padi, yang dimana hasil panen padi di Desa Gemba Raya ini sudah bias di ekspor ke desa yang lain, secara total keseluruhan bahwa Kecamatan Kelam ini mendapatkan jatah 1600 hektar cetak sawah, tentunya kita harus meningkatkan kembali kualitas panen padi guna meningkatkan swasembada pangan, dan juga terus kita tingkatkan supaya Kecamatan Kelam Permai bias menjadi projek percontohan sawah di Kalimantan Barat", katanya.

“Eksistensi hamparan sawah yang luas masih sangat rendah, tentunya kita mulai dari intentifikasi guna meningkatkan swasembada pangan, perlu para petani ketahui bahwa rata-rata nasional dimana panen padi itu 1 hektar sawah bias menghasilkan padi sebesar 5,2 ton beras, akan tetapi untuk di Sintang masih separuh dari itu, yaitu 1 Hektar mampu menghasilkan 2,6 ton, tentunya ini kita masih produkti, perlu sarana dan prasarana yang baik untuk menciptakan kualitas hasil yang terbaik”, lanjutnya.

Bupati Sintang mengatakan perlunya sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas para petani, seperti perbaikan jalan, pembuatan irigasi, pemilihan bibit benih yang unggul, metode jarak tanam, pengamanan tanamanan.

Bupati Sintang mengingatkan kepada para petani bahwa saat ini petani di Gemba Raya agar tidak menggunakan pestisida berlebihan dan yang harus kita ingat adalah kelembagaan, karena dengan 14 kelompok tani pria dan 5 kelompok tani wanita, harus kita bina terus dan harus diberdayakan , terus belajar, memacu dirinya, guna menciptakan petani Gemba Raya yang sejahtera dan Desa Gemba Raya akan menjadi lumbung padi di Sintang bahkan di Kalbar.

Kepala Desa Gemba Raya, Petrus Nian mengatakan, di Desa Gemba Raya Kecamatan Kelam Permai ini memiliki 19 kelompok tani, 14 kelompok tani pria, dan 5 kelompok tani wanita, semua ini petani mandiri dengan swadaya sendiri, akan tetapi dengan semuanya swadaya, kami masih ketergantungan meminjam mesin pembajak sawah, mesin perontok padi, kami berharap agar pemerintah dapat mengadakan handtractor disetiap 1 kelompok tani 1 handtractor, agar dapat meningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Sintang khususnya di Desa Gemba Raya, di Desa Gemba Raya ini memiliki 235 hektar sawah, yang dikelola secara sendiri, dengan inilah kami mengurangi pembakaran hutan dan lahan.


Sementara itu Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Kelam Permai, Suhaidi mengatakan bahwa luas sawah di Desa Gemba Raya ini sebesar 235 hektar sawah, di sini padi ditanam dengan program nasional yang bernama jajar legowo, pada tahun 2016, dengan diadakan panen ini kami mengfunakan produk pestisida yang sudah terkenal dengan ramah lingkungan, semua ini agar tidak menyulitkan petani dalam soal produksi panen padi.

"Saya juga berharap agar Desa Gemba Raya memiliki alat tersendiri, Seperti Handtractor" katanya.

"Penanaman padi ini dimulai dari Bulan November 2016 dan dipanen pada bulan Februari tepatnya pada hari ini, dengan total yang dipanen sekitar kurang lebih 12 hektar sawah yang dibagi beberapa dusun yang ada di Desa Gemba Raya ini" lanjutnya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017