Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua GP Ansor Kota Pontianak Samhadi mengatakan polemik patung kuntilanak dan rencana pendirian Tugu Lidah Buaya membuat semua pihak perlu mengingat kembali bagaimana komoditas lidah buaya atau aloevera bisa menjadi ikon pertanian di Kota Khatulistiwa yang di desain dengan konsep perdagangan dan jasa.

"Pengembangan aloevera ini tidak terlepas dari sosok Hazairin, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar yang ketika itu menjabat Kepala Dinas Pertanian Kota Pontianak berhasil membawa komoditas lidah buaya menjadi komoditas khas Kota Pontianak yang menasional bahkan mendunia," kata Samhadi di Pontianak, Minggu.

Menurut dia, sosok Hazairin mampu membuat sebuah kota dengan andalan perdagangan dan jasa memiliki komoditas khas di bidang pertanian dan menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat.

Untuk itu, lanjut dia, gelar Bapak Aloevera layak dilekatkan pada sosok Hazairin karena mampu memberi warna khas pertanian sebuah pemerintahan kota. "Saya pikir layak dilekatkan pada Pak Hazairin karena beliaulah yang maksimal menjadikan lidah buaya sebagai ikon Kota Pontianak," ujarnya.

Apalagi ketika itu, ujar Samhadi, Hazairin berhasil mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun Aloevera Centre yang di dunia hanya ada dua yakni di Florida dan di Pontianak.

"Setahu saya lidah buaya ini hanya mampu tumbuh dengan baik dengan produksi yang tinggi di daerah khatulistiwa dan Pontianak sangat cocok untuk tanaman ini," ujarnya.

Dia melihat secara figur, sudah sejak lama Hazairin punya visi yang bagus dalam membaca peluang pengembangan Kota Pontianak. Selain perdagangan dan jasa yang menjadi andalan utama, ada komoditas pertanian yang ternyata bisa menjadi ikon dan penopang ekonomi yang memberikan penghasilan dan peluang kerja yang cukup luas untuk sebuah daerah kota.

"Ketika ribut-ribut patung dan tugu, saya pikir ketika bicara tugu lidah buaya perlulah kita mengingat kembali siapa sosok yang ada dibalik tanaman ini yang sudah berhasil membuatnya menjadi ikon dan memberikan peluang kerja bagi ratusan bahkan mungkin ribuan masyarakat," pungkasnya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017