Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno menegaskan seluruh koperasi di Kabupaten Sintang harus bekerja keras dan melakukan reformasi serta terus melakukan inovasi agar tidak tersingkir oleh usaha sejenis lainnya.
    "Catatan saya di Kabupaten Sintang ini ada 159 koperasi.  Dari jumlah itu, ada 108 yang kondisinya hidup segan mati tak mau. Bahkan sudah 98 koperasi sudah dinyatakan ditutup oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. ada 10 koperasi sedang diawasi dan menunggu keputusan," kata Bupati Sintang Jarot Winarno.
    Menurut dia, reorientasi koperasi sangat penting dilakukan karena sahabat masyarakat pedalaman yang membutuhkan pendanaan untuk pendidikan, perumahan dan lainnya. "Saya mendorong agar CU Bima bisa berinovasi misalkan membantu anggotanya mengurus sertifikat tanah, membangun rumah tipe 36 dengan uang muka satu persen, sehingga anggota sangat terbantu," kata Jarot saat RAT CU Bina Masyarakat di Sintang.
    Selain itu, lanjut dia, pengurus harus membina anggota supaya tidak pinjam uang untuk tujuan konsumtif tetapi produktif. "Saya juga mendorong CU Bima bisa bangun pabrik mini minyak goreng kemasan sehingga nanti ada minyak goreng kemasan merek Bima, karena ke depannya minyak goreng curah akan dilarang," kata Jarot Winarno.
    Sementara itu Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar Marsianus SY menjelaskan dari sisi jumlah, koperasi di Kalbar mengalami penurunan namun meningkat dari sisi kualitas. "Kementerian Koperasi dan UKM RI baru saja mengeluarkan surat keputusan penutupan 167 koperasi di Kalbar. Ini peringatan bagi seluruh koperasi. Satu koperasi tiga kali berturut-turut tidak melakukan RAT, harus dibubarkan. Pemerintah juga akan mengundang 5 koperasi di Indonesia untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, syaratnya koperasi harus kuat dalam perangkat dan sumber daya informasi teknologi," ujar dia.
    Ia mengingatkan CU tidak akan bisa berkembang lagi tanpa inovasi. Misalkan dengan membuat anak usaha lain yang peluang dan potensinya sudah dikaji. "Pemerintah juga tidak akan menarik pajak besar kepada CU, tetapi kita sadar harus membayar pajak meskipun kecil karena CU bukan lembaga kapitalis. Terus jaga kualitas RAT," kata Marsianus SY.
  Antonius Pengurus Puskopdit Kapuas mengingatkan 7 CU Primer untuk mengembangkan CU dengan baik dan tidak melupakan tiga pilar CU yakni pendidikan, pemberdayaan dan swadaya. "Saat ini ditambah dua pilar lagi yakni inovasi dan persatuan. disaat harga karet dan sawit turun, CU harus berinovasi. Persatuan erat kaitannya dengan persaingan ketat antar CU yang ada, namun saling menguatkan," ujar dia.
    Adrianus Lawi Ketua Kopdit Bima menjelaskan RAT merupakan wahana bagi pengurus mempertanggungjawabkan kinerjanya setiap tahun. "Secara umum kinerja keuangan cukup baik, namun dipengaruhi  harga karet dan sawit. Aset dan anggota terus meningkat, secara kelembagaan juga kita mendapatkan penghargaan sebagai koperasi berprestasi tingkat nasional. Kami mengajak pengurus dan anggota meningkatkan kinerja. tanpa anggota, CU Bima tidak akan maju. Kami akan terus memperluar pelayanan sampai ke beberapa kabupaten di Kalbar," kata Adrianus Lawi.
    Antonius Anton Ketua Panitia RAT Tahun Buku 2016 menjelaskan bahwa RAT merupakan pemegang keputusan tertinggi dalam CU Bima. "RAT tahun ini dihadiri oleh pengurus dan anggota dari 20 cabang yang ada," terang Antonius Anton.

Pewarta: Faiz/Humas Sintang

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017