Putussibau (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kapuas Hulu Sitim Harjo mengatakan ada enam desa di Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat belum merasakan aliran listrik selama 72 tahun.
"Di Kecamatan Semitau ada 12 desa namun masih ada enam desa yang belum teraliri listri hingga sekarang," kata Sitim Harjo ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Menurut Sitim Harjo, keenam desa tersebut, yaitu Desa Tua` Abang, Desa Kenepai Komplek, Desa Sekedau, Desa Entipan, Desa Nanga Kenepai dan Desa Padung Kumang.
"Enam Kepala Desa itu sudah mengusulkan listrik langsung ke Kantor PT PLN Wilayah Kalimantan Barat, bahkan langsung saya dampingi," kata politisi Partai Hanura itu.
Dikatakan Sitim Harjo ribuan masyarakat dari enam desa sudah sangat lama mendambakan listrik sebab itu merupakan kebutuhan masyarakat setempat.
Sitim Harjo mengatakan, dirinya bersama enam kepala desa juga mendatangi kantor Sinar Mas Group dan Kencana Group di Pontianak.
"Kami berupaya agar semua pihak dapat membantu kebutuhan masyarakat baik pemerintah maupun pihak perusahaan, apalagi keenam desa tersebut masuk dalam wilayah perkebunan kelapa sawit," kata Sitim Harjo.
(KR-TFT/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Di Kecamatan Semitau ada 12 desa namun masih ada enam desa yang belum teraliri listri hingga sekarang," kata Sitim Harjo ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Menurut Sitim Harjo, keenam desa tersebut, yaitu Desa Tua` Abang, Desa Kenepai Komplek, Desa Sekedau, Desa Entipan, Desa Nanga Kenepai dan Desa Padung Kumang.
"Enam Kepala Desa itu sudah mengusulkan listrik langsung ke Kantor PT PLN Wilayah Kalimantan Barat, bahkan langsung saya dampingi," kata politisi Partai Hanura itu.
Dikatakan Sitim Harjo ribuan masyarakat dari enam desa sudah sangat lama mendambakan listrik sebab itu merupakan kebutuhan masyarakat setempat.
Sitim Harjo mengatakan, dirinya bersama enam kepala desa juga mendatangi kantor Sinar Mas Group dan Kencana Group di Pontianak.
"Kami berupaya agar semua pihak dapat membantu kebutuhan masyarakat baik pemerintah maupun pihak perusahaan, apalagi keenam desa tersebut masuk dalam wilayah perkebunan kelapa sawit," kata Sitim Harjo.
(KR-TFT/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017