Sanggau (Antara Kalbar) - Hj Sri Rahmawati akhirnya resmi menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD setempat pada Rabu (8/3).
Seremoni pelantikan dan pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua DPRD Sanggau Jumadi, mewakili Gubernur Kalbar. Pelantikan itu juga dirangkai dengan penandatangan berita acara pelatikan dan penyerahan surat keputusan (SK) Gubernur Kalbar.
Hj Sri Rahmawati yang kesehariannya merupakan Ratu Suri Keraton Suryanegara Sanggau itu diangkat menggantikan Suhairi dari Partai Gerindra. Selaku peraih suara terbanyak kedua di daerah pemilihan (dapil) Kapuas pada pemilihan legislatif 2014 lalu. Maka otomatis Hj Sri Rahmawati ditetapkan sebagai pengganti Suhairi sebagai anggota setelah mengundurkan diri dengan alasan kesibukan usahanya.
Ketua DPRD Sanggau didampingi Wakil Ketua DPRD Sanggau, F Ason dan Usman mengatakan sesuai tata tertib, petugas yang di PAW harus diambil sumpah terlebih dahulu. Semua anggota DPRD Sanggau yang hadir dalam sidang paripurna menyatakan setuju.
Hj Sri Rahmawati kemudian menuju bagian depan ruang sidang untuk mengucap sumpah. Ketua DPRD Sanggau Jumadi memimpin pelantikan tersebut. "Sumpah yang saudari ucapkan mengandung tanggung jawab untuk mengamalkan Pancasila. Sumpah ini adalah janji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan manusia, yang harus ditegakkan," ucap Jumadi.
Usai pengucapan sumpah, Hj Sri Rahmawati anggota DPRD Sanggau baru itu lalu menandatangani surat keputusan. Keputusan PAW ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 856/PEM/2016 yang ditetapkan sejak tanggal 14 Desember 2016.
Kemudian juga berdasarkan kepada surat pengunduran diri dari H Suhairi selaku anggota DPRD Sanggau, tertanggal 27 Maret 2015.
Lalu Surat Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Sanggau Nomor: KB12/004-011/A/DPC GERINDA/2015, tanggal 6 juni2016, dan Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sanggau Nomor: 01/BA/X/2015 tentang Pemeriksaan Pemenuhan Persyaratan Calon Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Kabuapten Sanggau hasil Pemilihan Umum 2014.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Seremoni pelantikan dan pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua DPRD Sanggau Jumadi, mewakili Gubernur Kalbar. Pelantikan itu juga dirangkai dengan penandatangan berita acara pelatikan dan penyerahan surat keputusan (SK) Gubernur Kalbar.
Hj Sri Rahmawati yang kesehariannya merupakan Ratu Suri Keraton Suryanegara Sanggau itu diangkat menggantikan Suhairi dari Partai Gerindra. Selaku peraih suara terbanyak kedua di daerah pemilihan (dapil) Kapuas pada pemilihan legislatif 2014 lalu. Maka otomatis Hj Sri Rahmawati ditetapkan sebagai pengganti Suhairi sebagai anggota setelah mengundurkan diri dengan alasan kesibukan usahanya.
Ketua DPRD Sanggau didampingi Wakil Ketua DPRD Sanggau, F Ason dan Usman mengatakan sesuai tata tertib, petugas yang di PAW harus diambil sumpah terlebih dahulu. Semua anggota DPRD Sanggau yang hadir dalam sidang paripurna menyatakan setuju.
Hj Sri Rahmawati kemudian menuju bagian depan ruang sidang untuk mengucap sumpah. Ketua DPRD Sanggau Jumadi memimpin pelantikan tersebut. "Sumpah yang saudari ucapkan mengandung tanggung jawab untuk mengamalkan Pancasila. Sumpah ini adalah janji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan manusia, yang harus ditegakkan," ucap Jumadi.
Usai pengucapan sumpah, Hj Sri Rahmawati anggota DPRD Sanggau baru itu lalu menandatangani surat keputusan. Keputusan PAW ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 856/PEM/2016 yang ditetapkan sejak tanggal 14 Desember 2016.
Kemudian juga berdasarkan kepada surat pengunduran diri dari H Suhairi selaku anggota DPRD Sanggau, tertanggal 27 Maret 2015.
Lalu Surat Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Sanggau Nomor: KB12/004-011/A/DPC GERINDA/2015, tanggal 6 juni2016, dan Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sanggau Nomor: 01/BA/X/2015 tentang Pemeriksaan Pemenuhan Persyaratan Calon Pengganti Antar Waktu Anggota DPRD Kabuapten Sanggau hasil Pemilihan Umum 2014.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017