Sanggau (Antara Kalbar)- Bupati Sanggau Paolus Hadi menegaskan sektor pertanian mempunyai peluang investasi besar jika dimanfaankan dengan baik.

"Kabupaten Sanggau jaraknya hanya sejengkal saja dengan negara Malaysia. Makanya, Kabupaten Sanggau menargetkan akan mengekspor beras ke Malaysia dan akan dilaunching langsung oleh Presiden Jokowi dari wilayah perbatasan," ungkap dia.

Peluang itu sangat terbuka, menurut Hadi, sampai saat ini pasaran beras itu di negara Malaysia, masih dipasok dari negara Vietnam dan Thailand.

"Jadi untuk pangsa pasarnya beras ini sangat terbuka sekali," tegasnya.

Untuk itu kata Hadi dirinya tak mengizinkan lagi perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Sanggau.

Saat ini kondisi wilayah Kabupaten Sanggau yang sudah ditanami sawit seluas 200 ribu hektar namun 150 ribu hektarnya bukan milik masyarakat,
tapi milik investor.

Kemudian, karet sekitar 100 ribu hektar, belum lagi dikurangi bangunan-bangunan, persawahan, bukit, sungai dan lainnya. Sehingga lahan untuk persawahan semakin sempit sementara kuota beras yang diproduksi harus banyak untuk kebutuhan ekspor.

"Status kawasan hutan sangat menentukan produksi. Kepemilikan tanah masyarakat sudah tidak luas lagi, jika dibagi rata-rata dengan jumlah penduduk Sanggau, artinya orang-orang Kabupaten Sanggau tidak punya lahan tanah lagi seluas dua hektar," ujar Paolus.

Oleh sebab itu ketika ia menjadi Bupati Sanggau, tidak lagi mengijinkan investor masuk untuk lahan sawit.

Menurut Hadi, para petani harus mendapatkan hal-hal baru di bidang pertanian. Idealnya dalam satu desa memiliki minimal satu penyuluh, sehingga petani bisa mendapatkan pengetahuan yang maksimal tentang tata cara bertani yang baik.

Pewarta: M Khusyairi/Chris

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017