Singkawang (Antara) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Singkawang, Rosihan Anwar mengatakan, pada Maret 2017 telah terjadi deflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,83.
"Untuk di Kalimantan Barat, ada dua kota yang sama-sama mengalami deflasi yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang," kata Rosihan, Selasa.
Pada Maret Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 137,38.
Menurut dia, deflasi bulan ini terjadi karena penurunan indeks pada tiga jenis kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pa da empat jenis kelompok pengeluaran.
"Kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar -1,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,48 persen," ujarnya.
Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,01 persen dan kelompok sandang sebesar 0,67 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.
Sementara laju inflasi tahun kalender Maret 2017 adalah sebesar 1,82 persen. Dan inflasi "year on year " (Maret 2017 terhadap Maret 2016) Kota Singkawang sebesar 4,02 persen.
"Dari 82 kota Se-Indonesia, inflasi Kota Singkawang menempati rangking ke-52," katanya.
Rosihan menambahkan, bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (deflasi/inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK pula dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang di konsumsi oleh rumah tangga.
Di Indonesia tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh BPS.
"Mulai April 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100," katanya.
Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas dan diagram timbang.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Untuk di Kalimantan Barat, ada dua kota yang sama-sama mengalami deflasi yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang," kata Rosihan, Selasa.
Pada Maret Kota Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 137,38.
Menurut dia, deflasi bulan ini terjadi karena penurunan indeks pada tiga jenis kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pa da empat jenis kelompok pengeluaran.
"Kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar -1,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,48 persen," ujarnya.
Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,01 persen dan kelompok sandang sebesar 0,67 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.
Sementara laju inflasi tahun kalender Maret 2017 adalah sebesar 1,82 persen. Dan inflasi "year on year " (Maret 2017 terhadap Maret 2016) Kota Singkawang sebesar 4,02 persen.
"Dari 82 kota Se-Indonesia, inflasi Kota Singkawang menempati rangking ke-52," katanya.
Rosihan menambahkan, bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (deflasi/inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK pula dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang di konsumsi oleh rumah tangga.
Di Indonesia tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh BPS.
"Mulai April 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100," katanya.
Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas dan diagram timbang.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017