Mempawah (Antara Kalbar) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mempawah termasuk satu dari empat daerah yang mendapatkan program Rumah Pintar di Provinsi Kalimantan Barat.
    "Untuk tahun anggaran 2017 ini hanya ada 4 daerah, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang dan Kabupaten Kayong Utara," ungkapnya.
    Menurut Kusnandi maksud dan tujuan keberadaan rumah pintar KPU untuk mendekatkan dan mengkomunikasikan KPU kepada publik dalam hal menyosialisasikan proses pemilu secara utuh yang selama ini masyarakat hanya mengetahui sekedar proses pencoblosan.
    "Pemilu adalah tahapan yang sangat panjang. Apalagi pilkada dalam waktu 1 tahun, sementara pileg dan pilpres 2 tahun tahapan hingga pelaksanaannya. Karena itu KPU Kabupaten Mempawah akan memberikan informasi utuh kepada masyarakat. Ini juga dalam rangka KPU meningkatkan kapasitas sekaligus mendorong peran serta masyarakat dan partisipasi pemilih," ujar Kusnandi.
    Lebih lanjut, menurut Kusnandi, partisipasi pemilih di Kabupaten Mempawah sudah cukup baik. Pilkada tahun 2013 partisipasi pemilih mencapai diatas 69 persen, kemudian pada pileg meningkat kembali 76 persen, dan pilpres menurun 69 persen.
    "Kalau pilkada kemarin tingkat pemilihan calon terpilih cukup baik, dimana pada tahun 2008 pemenang mendapatkan angka partisipasi pemilih 46, 18 persen, sementara di tahun 2013 mendapatkan angka partisipasi pemilih 46,30 persen," jelasnya.
    Rumah pintar KPU idialnya adalah untuk mendorong partisipasi pemilih dimana  pemilu yang demokratis senantiasa menuntut sebuah partisipasi. Dimana ukuran partisipasi pemilih secara kuantitatif diukur sejauh mana tingkat dan jumlah masyarakat hadir ditempat pemilihan suara memberikan hak pilih secara sadar dan bertanggung jawab pada hari pemungutan suara.
    "Maka integritas perolehan hasil bisa dipercaya adalah bagian dari indikator tingkat partisipasi pemilih.Jadi rumah pintar KPU ini sengaja didesain sederhana, dibuat didinding dalam bentuk panel informasi yang memuat data-data pemilihan. Dalam panel itu dikelompokkan tentang sejarah pemilu, kemudian tentang pentingnya demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia, tahapan pemilu, proses pemilu, peserta pemilu, profil penyelenggara pemilu, dan pengetahuan pemilu," kata Kusnandi.
    Sementara itu Komisioner KPU Provinsi Kalbar, Misrawie mengatakan Rumah Pintar KPU akan menjadi pusat informasi dan edukatif untuk masyarakat. Karenanya masyarakat jangan sungkan untuk datang ke KPU guna mendapatkan informasi pemilu.
    "Jadi partisipasi masyarakat itu tidak hanya masyarakat datang, berangkat ke TPS untuk mencoblos. Tapi setidaknya alangkah baiknya jika masyarakat lebih teredukasi di Rumah Pintar KPU ini ," ungkap Misrawie.
    Menurut Misrawi sampai saat ini di KPU baru 63 persen di Indonesia yang memiliki rumah pintar pemilu. Namun umumnuya semua provinsi yakni 34 provinsi sudah ada rumah pintar KPU.
    "Di kabupaten kota di Indonesia ada 291 KPU yang memiliki rumah pintar dan dimulai sejak 2015. Tentu ini upaya dan terobosan-terobosan serta komitmen KPU agar penyelenggaraan pemilu ditanah air lebih baik dan lebih berkualitas kedepannya," pungkasnya.
    Launching Rumah Pintar KPU Kabupaten Mempawah antara lain dihadiri Bupati Ria Norsan dan unsur forkopimda lainnya. Turut hadir para undangan pengurus partai politik, tokoh masyarakat, akademisi dan pemilih pemula.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017