Sintang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perhubungan Sintang, Hatta mengatakan sejak lima tahun terakhir banyak angkutan umum pedesaan di wilayah Sintang yang tidak beroperasi.
"Penyebab utama banyak angkutan pedesaan tidak beroperasi karena kondisi infrastruktur jalan dan sudah banyak warga yang memiliki kendaraan sendiri," jelas Hatta ditemui di Sintang, Kamis.
Ia mengatakan Dinas Perhubungan akan merevitalisasi angkutan pedesaan tersebut, apalagi sekarang ini para pengusaha angkutan pedesaan sudah tidak mau lagi menjalankan armada angkutan mereka padahal mereka masih memiliki izin trayek.
"Sejumlah trayek angkutan pedesaan ke Pandan, Kelam, Dedai, Tempunak, Sepauk, Binjai dan Nanga Mau masih ada, namun armadanya sudah bonyok," kata Hatta sambil tertawa.
Bahkan menurut Hatta bukan hanya angkutan pedesaan yang bangkrut namun angkutan dalam kota juga sudah tidak beroperasi.
"Coba lihat penumpang angkutan paling hanya satu dua orang saja, apa tidak gulung tikar pengusaha angkut kalau sudah seperti itu," tutur Hatta.
Disampaikan Hatta Dishub akan mengubah rute angkutan jurusan Sungai Banin yang awalnya hanya sampai BTN Barjo, akan diperpanjang hingga Tugu Bujang Beji.
"Jadi mempermudah penumpang melewati rumah sakit rujukan, begitu juga dari arah Terminal Tanjungputi ke Banin akan melewati rumah sakit tersebut," jelas Hatta.
(KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Penyebab utama banyak angkutan pedesaan tidak beroperasi karena kondisi infrastruktur jalan dan sudah banyak warga yang memiliki kendaraan sendiri," jelas Hatta ditemui di Sintang, Kamis.
Ia mengatakan Dinas Perhubungan akan merevitalisasi angkutan pedesaan tersebut, apalagi sekarang ini para pengusaha angkutan pedesaan sudah tidak mau lagi menjalankan armada angkutan mereka padahal mereka masih memiliki izin trayek.
"Sejumlah trayek angkutan pedesaan ke Pandan, Kelam, Dedai, Tempunak, Sepauk, Binjai dan Nanga Mau masih ada, namun armadanya sudah bonyok," kata Hatta sambil tertawa.
Bahkan menurut Hatta bukan hanya angkutan pedesaan yang bangkrut namun angkutan dalam kota juga sudah tidak beroperasi.
"Coba lihat penumpang angkutan paling hanya satu dua orang saja, apa tidak gulung tikar pengusaha angkut kalau sudah seperti itu," tutur Hatta.
Disampaikan Hatta Dishub akan mengubah rute angkutan jurusan Sungai Banin yang awalnya hanya sampai BTN Barjo, akan diperpanjang hingga Tugu Bujang Beji.
"Jadi mempermudah penumpang melewati rumah sakit rujukan, begitu juga dari arah Terminal Tanjungputi ke Banin akan melewati rumah sakit tersebut," jelas Hatta.
(KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017