Pontianak(Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat Pitono mengatakan pembangunan manusia di daerah itu pada 2016 mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan nilai 65,88 poin.
"IPM dengan nilai 65,88 tersebut meningkat 0,29 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 65,59 poin," ujarnya saat menggelar berita resmi BPS Kalbar di Pontianak, Jumat.
Namun Pitono menjelaskan, dengan nilai yang ada, IPM Kalbar masih tetap dalam status sedang atau sama dengan tahun 2015. Menurutnya secara persentase, IPM Kalbar ada peningkatan sebesar 0,44 persen.
"IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak," kata dia.
Pitono menambahkan selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM Kalbar mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup sudah hingga 69,90 persen atau meningkat 0,003 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,37 tahun dan untuk penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan 6,98 tahun," kata dia.
Untuk pengeluaran per kapita yang disesuaikan harga konstan 2012 telah mencapai Rpp8,55 juta pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp65 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dilihat dari asal daerah dari 14 kabupaten dan kota yang ada di Kalbar, IPM tertinggi diraih Kota Pontianak dengan nilai 767,63 poin dan terendah Kabupaten Kayong Utara dengan nilai 60,87 poin," kata dia.
(U.KR-DDI/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"IPM dengan nilai 65,88 tersebut meningkat 0,29 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 65,59 poin," ujarnya saat menggelar berita resmi BPS Kalbar di Pontianak, Jumat.
Namun Pitono menjelaskan, dengan nilai yang ada, IPM Kalbar masih tetap dalam status sedang atau sama dengan tahun 2015. Menurutnya secara persentase, IPM Kalbar ada peningkatan sebesar 0,44 persen.
"IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak," kata dia.
Pitono menambahkan selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM Kalbar mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup sudah hingga 69,90 persen atau meningkat 0,003 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,37 tahun dan untuk penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan 6,98 tahun," kata dia.
Untuk pengeluaran per kapita yang disesuaikan harga konstan 2012 telah mencapai Rpp8,55 juta pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp65 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dilihat dari asal daerah dari 14 kabupaten dan kota yang ada di Kalbar, IPM tertinggi diraih Kota Pontianak dengan nilai 767,63 poin dan terendah Kabupaten Kayong Utara dengan nilai 60,87 poin," kata dia.
(U.KR-DDI/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017